Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2016, 09:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Menikmati kopi atau cokelat hangat dalam sebuah cangkir sekali pakai memang akan mempermudah hidup Anda; mudah dibawa, ringan, dan bisa langsung dibuang setelah habis.

Namun, baru-baru ini Hamburg telah resmi melarang pengunaaan cangkir kopi sekali pakai termasuk K-Cup- salah satu produk yang dirancang untuk menyeduh kopi, teh, cokelat panas, atau minuman panas lainnya, yang ada di gedung-gedung pemerintah.

Langkah tersebut diambil tidak hanya untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan yang berlarut, juga karena alasan kesehatan. Berikut alasan mengapa sebaiknya Anda mulai meninggalkan cangkir kopi sekali pakai.

1. Menghasilkan satu ton limbah.
Cangkir sekali pakai dengan ukuran kecil mungkin tidak tampak seperti masalah besar, tetapi perlu diingat bukan hanya Anda saja yang menggunakannya setiap hari.

Pada tahun 2014, Mother Jones memperkirakan, banyaknya limbah cangkir kopi sekali pakai cukup untuk membungkus seluruh dunia sebanyak 10,5 kali.

2. Sulit di daur ulang.
Karena mengandung lebih dari satu jenis bahan, cangkir sekali pakai sangat sulit untuk didaur ulang. Ini tentu akan menambah penumpukan sampah di dunia.

3. Cangkir sekali pakai mengandung aluminium.
Daur ulang aluminium akan menghasilkan gas beracun, sehingga bukan hanya membahayakan lingkungan, namun juga kesehatan Anda. Dengan kata lain, menggunakan cangkir atau penyaring kopi konvensional akan jauh lebih sehat untuk diri dan bumi.

4. Menimbulkan bahaya bagi kesehatan Anda.
Menurut beberapa studi, walau dinyatakan aman, plastik tetap saja memiliki efek berbahaya bila dipanaskan.

Sehingga, ketika menggabungkan makanan atau minuman panas dengan wadah plastik, racun tersebut dapat bertindak layaknya estrogen dalam tubuh Anda. Inilah yang kemudian akan merusak fungsi hormon yang sesungguhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com