Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2016, 11:00 WIB
KOMPAS.com - Sekalipun tak memiliki garis keturunan keluarga kembar, kehamilan ganda bisa diusahakan.
    
Pada pasangan yang memiliki riwayat keturunan kembar, kemungkinan hamil kembar meningkat 2,5 kali lipat. Namun, peningkatan kemungkinan ini hanya terjadi bila pada sisi istri terdapat garis keturunan kembar.
    
Bila suami yang memiliki garis kembar, maka peluang untuk punya anak kembar tidak mengalami peningkatan. Hal ini karena kehamilan kemjar terjadi akibat pembelahan sel telur yang pastinya berasal dari ibu.
    
Meski begitu, bukan berarti tidak ada riwayat keluarga maka otomatis kita dapat memiliki anak kembar. Secara umum, kehamilan kembar terjadi pada 1 dari 250 kehamilan.
    
Peluang kehamilan kembar lebih besar terjadi pada perempuan usia 30-an atau 40-an yang secara hormonal tidak stabil. Sewaktu mengalami ovulasi, bisa terjadi lebih dari satu sel telur matang yang terlepas dari indungnya di saat bersamaan. Artinya, kehamilan kembar juga sering terjadi tanpa adanya riwayat kembar di keluarga.
    
Penggunaan obat-obatan penyubur atau hormonal ini juga menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk mendapatkan momongan kembar. Diperkirakan, dengan obat penyubur tingkat kemungkinan hamil kembar naik hingga 10 persen.
    
Frekuensi kehamilan kembar meningkat pada perempuan yang siklus ovulasinya diinduksi oleh penyuntikan gonadotropin, yakni hormon yang merangsang atau menstimulasi fungsi ovarium sehingga perempuan jadi lebih subur.
   
Sedangkan obat penyubur seperti: klomifen sitrat atau pergonal dipakai demi meningkatkan kemungkinan mendapatkan kehamilan kembar lebih dari dua.
    
Tentu saja, tidak ada usaha yang keberhasilannya bisa dijamin seratus persen. Seperti halnya tidak semua pasangan keturunan kembar akan melahirkan anak kembar. Begitu juga dengan rangsangan melalui obat penyubur atau hormonal. (Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com