Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Vaksin, Mampukah Kekebalan Alami Anak Lawan Infeksi?

Kompas.com - 08/03/2016, 09:00 WIB
KOMPAS.com - Kurangnya pemahaman yang benar mengenai imunisasi membuat banyak orangtua tidak memberikan vaksin pada anaknya.

Salah satu alasannya adalah tubuh anak memiliki kekebalan melawan kuman secara alami. Untuk menjaga anaknya dari penyakit, biasanya orangtua memberikan madu atau bahan herbal lainnya. (KOMPAS/3/2015).

Menurut Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Cissy B.Kartasasmita, hal itu tidak cukup melindungi anak dari kemungkinan infeksi. Sebab, kemampuan kuman dan bakteri dari lingkungan untuk menyerang lebih besar.

Kuman itu dapat menyerang kapan pun, khususnya ketika daya tahan tubuh anak menurun. "Tubuh anak akan sulit melawan kuman kalau belum pernah diimunisasi sehingga rentan terserang penyakit," katanya.

Semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin jarang penyakit itu ditemukan. Selain itu, anak yang belum divaksin juga terlindungi. Dunia kedokteran menyebutnya dengan "imunitas kawanan". Sayangnya, imunitas semacam ini bisa hilang ketika banyak anak yang tidak diikutkan orangtuanya dalam program imunisasi.

Efek samping

Pemberian vaksin mayoritas memang lewat suntikan. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan sedikit luka sementara di bagian tubuh yang disuntik. Efek sampingnya adalah anak demam, rewel, atau alergi.

Efek samping yang terjadi pada anak setelah imunisasi justru melatih kekebalan tubuh anak saat menghadapi kuman atau bakteri dari lingkungan. Yang harus diingat, imunisasi aman diberikan dan tanpa efek samping jika anak dalam kondisi sehat.

Meski begitu, menghindari vaksin juga tidak aman. Misalnya saja penyakit polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dan hingga kini tidak dapat disembuhkan.

Vaksinasi polio telah berhasil menurunkan 99 persen kasus polio di seluruh dunia. Dari 125 negara, kini tinggal dua negara yang belum bebas polio, yaitu Pakistan dan Afganistan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com