Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Sering Mendengkur Berisiko Sakit Jantung

Kompas.com - 20/03/2016, 19:39 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jangan anggap sepele kebiasaan mendengkur atau ngorok. Ahli jantung dari Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Dinesh Nair mengatakan, sering mendengkur merupakan salah satu faktor risiko sakit jantung.

"Mengorok itu ada penyumbatan aliran pernapasan. Kalau ada penyumbatan saluran angin, akan terjadi stres pada jantung," ujar Dinesh dalam diskusi "Sayangi Jantungmu" di Jakarta, Sabtu (19/3/2016).

Sering mendengkur akan memperberat kerja jantung. Akibatnya bisa fatal, yaitu kematian mendadak. Hal ini bisa terjadi jika mendengkur dengan henti napas saat tidur atau obstructive sleep apnea (OSA). Henti napas menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, termasuk bagian jantung.

Menurut Dinesh, meski tidak mengalami keluhan sakit jantung, sebaiknya periksa kesehatan jantung jika sering mendengkur. Mendengkur bukan masalah kecil. Anda harus tahu penyebab terjadinya mendengkur saat tidur.

Anda bisa pergi ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk mengetahui penyebab mendengkur. Mengatasi dengkuran sama saja dengan mengurangi risiko sakit jantung. 

Selain mendengkur, faktor risiko penyakit jantung lainnya, yaitu, merokok, tekanan darah tinggi, obesitas, konsumsi makanan tinggi lemak, dan stres. Selain itu, faktor genetik juga berperan meningkatkan risiko sakit jantung.

"Siapa pun bisa terkena masalah pada jantung, usia muda dan tua. Jadi kurangi faktor risikonya dengan gaya hidup sehat dan rutin cek kesehatan karena gejalanya sering tidak muncul," kata Dinesh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com