Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2016, 18:16 WIB
Dian Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa tumbuh kembang sangat penting bagi anak-anak. Namun, ada banyak faktor yang dapat menghambat tumbuh kembang si kecil. Salah satuya adalah alergi. Alergi makanan misalnya, bisa memengaruhi asupan gizi pada anak.

"Misalnya anak alergi makan telur, lalu menjadi pantangan makanan. Padahal telur mengandung protein. Jika orangtua tidak memberikan protein dari makanan lain, pertumbuhan anak bisa terganggu," ujar dokter spesialis anak Rini Sekartini dalam acara Nutritalk Sarihusada di Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Dampak alergi makanan bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti gumoh, muntah, diare berulang, hingga sulit makan. Masalah itulah yang bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Menurut Rini, orangtua harus memberikan nutrisi yang tepat agar tumbuh kembang anak tidak terganggu. Orangtua harus memerhatikan kenaikan berat badan dan tinggi anak.

"Jika pertumbuhannya bagus, anak usia satu tahun, beratnya jadi tiga kali berat lahir," ujar konsultan tumbuh kembang anak ini. Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, Sp. A (K) dari Divisi Alergi-Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung.

Ia menambahkan, orangtua juga harus hati-hati dalam menentukan alergi pada anak. Jika anak muncul kemerahan di kulit atau ruam setelah makan ayam, belum tentu anak alergi makan ayam.

Budi menjelaskan, alergi adalah reaksi yang berbeda atau menyimpang dari normal terhadap rangsangan zat dari luar tubuh.

"Kalau setiap muncul merah setelah makanan ini itu dibilang alergi, nanti anak jadi terbatas makannya. Padahal dia belum tentu alergi," kata Budi.

Alergi umumnya diturunkan dari salah satu maupun kedua orangtua. Alergi pada anak jarang lebih dari tiga jenis makanan. Kebanyakan anak alergi protein susu sapi dan telur.

Budi menegaskan, munculnya alergi itu juga bisa dicegah agar tak menghambat tumbuh kembang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com