Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2016, 10:15 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Budaya urban salah satunya ditandai dengan kegemaran mengonsumsi makanan cepat saji, ternyata dapat memicu sejumlah penyakit, diantaranya kanker mammae atau kanker payudara serta kanker serviks.

Di Kabupaten Semarang, temuan kasus dua kanker tersebut saat ini cenderung meningkat. Kanker serviks pada 2014 lalu ada 332 kasus, sementara kanker payudara 1.122 kasus. Angka tersebut semakin bertambah pada tahun 2015 khususnya pada kanker payudara sebanyak 2.205 kasus, sedangkan kanker serviks ada 390 kasus.

"Generasi sekarang, cenderung makan di restoran siap saji. Itu ditengarai tidak sehat, dan memicu beberapa penyakit, termasuk kanker mammae atau kanker payudara serta kanker serviks," kata Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, drg Gunadi, dalam Workshop Deteksi Dini Ca Mammae dan Ca Serviks Kabupaten Semarang di Hotel C3, Ungaran, Senin (28/3/2016).

Workshop yang digelar sehari tersebut, diikuti oleh tenaga medis dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Semarang. Sejumlah narasumber yang dihadirkan diantaranya adalah Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Jawa Tengah, dr Wahyu Setianingsih dan Pakar Kebidanan terkait kanker RSUP Dr Kariadi, dr Supriyono SpOG.

Gunadi mengimbau, seluruh tenaga medis termasuk mereka yang bertugas di Puskesmas untuk mendeteksi dini kanker mammae dan kanker serviks. Pihaknya meminta kepada tenaga medis yang ada, untuk mendeteksi sedini mungkin gejala yang disinyalir merupakan dua kanker tersebut.

"Angka kesembuhan akan semakin tinggi bila terdeteksi dini," tandas Gunadi.

Sementara pakar Kebidanan terkait kanker RSUP dr Kariadi, dr Supriyono SpOG menjelaskan, bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus human papilloma virus (HPV). Masyarakat, khususnya perempuan, sebaiknya tidak berganti-ganti pasangan.

"Dulu kasus kanker serviks menyerang umur 40 tahun ke atas, namun sekarang anak muda juga banyak yang kena. Mungkin, karena pergaulan bebas lebih banyak dibandingkan dengan zaman dahulu," kata Supriyono.

Dari data yang ada, imbuhnya, jumlah kasus kanker serviks di Jawa Tengah hampir merata bisa ditemui di daerah pantai utara Pulau Jawa, tepatnya dari Pemalang sampai Rembang.

"Sebagian besar dari daerah sana, data yang kami punya menyebutkan demikian. Kalau di Kota Semarang, kanker serviks menempati urutan tertinggi setelah kanker payudara," imbuh Supriyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com