Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2016, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Sekitar satu dari delapan orang dewasa saat ini mengalami kegemukan alias obesitas. Rasio ini naik dua kali lipat sejak tahun 1975 dan diperkirakan akan berubah menjadi satu dari lima orang di tahun 2025.

Menurut studi terbaru, ada lima miliar orang dewasa di tahun 2014, sekitar 641 juta di antaranya obesitas. Angka tersebut diprediksi akan menjadi 1,1 juta orang dalam 9 tahun mendatang.

Para ahli memeringkatkan bahaya krisis obesitas dan penyakit yang mengikuti dari kelebihan lemak, kelebihan gula dari makanan, yang memicu tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

"Pasti akan ada konsekuensi kesehatan sangat besar yang kita belum ketahui," kata ketua peneliti Majid Ezzati dari Imperial College London.

Penelitian tersebut diklaim yang paling komperhensif. Para responden dibagi ke dalam kategori berat badan sehat dan tidak sehat berdasarkan indeks massa tubuh.

Secara global, obesitas pada pria naik tiga kali lipat sejak tahun 1975, dan pada wanita angkanya naik dobel.

Jumlah itu setara dengan setiap dekade orang dewasa (berusia di atas 18 tahun) bertambah berat 1,5 kilogram.

Pada tahun 2014, populasi orang gemuk paling banyak berada di Polinesia dan Mikronesia, di mana 38 persen pria dan lebih dari separuh wanita di negara tersebut obesitas.

Seperlima dari orang dewasa obesitas tinggal di negara berpendapatan tinggi, yakni Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

Sementara itu, penduduk yang memiliki berat badan kurang atau nilai indeks massa tubuh paling kecil ada di Timor Leste, Etiopia, dan Eritrea.

Lebih dari seperlima pria di India, Bangladesh, Timor Leste, Afganistan, Eritrea, dan Etiopia, memiliki berat badan kurang. Sedangkan untuk seperempat wanita di Bangladesh dan India kurus.

Seperti halnya berat badan kurang, obesitas juga berdampak negatif pada kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com