Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Parasit dan Cacingan di Balik Lezatnya Sushi

Kompas.com - 07/04/2016, 15:09 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Secara khusus, spesies cacing tertentu dapat tetap hidup di sushi dan masuk ke orang yang memakannya. Beberapa spesies cacing bisa masuk ke mata dan sistem saraf pusat, menciptakan komplikasi kesehatan yang serius.

 

Jenis cacing apakah yang dapat ditemukan di Sushi?

Nematoda adalah cacing yang biasanya berbentuk bulat, paparan cacing ini berasal dr mengonsumsi ikan laut mentah atau setengah matang, dikenal sebagai anisakiasis.

Di laut, larva cacing dimakan oleh ikan dan hewan lainnya. Jika daging dimasak matang, cacing akan mati. Pendinginan tidak akan membunuh parasit laut. Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan prosedur pembekuan dan pencairan yang ketat untuk meminimalkan risiko Anda mengonsumsi parasit laut.

Cacing ini memengaruhi saluran pencernaan, dan mereka dapat masuk ke kerongkongan, lambung, atau usus. Larva akan tumbuh menjadi cacing dewasa. Ketika cacing mati, timbul massa meradang dalam tubuh yang dapat menyebabkan komplikasi.

Gejala anisakiasis termasuk sakit perut, diare, dan demam ringan. Mereka yang alergi mungkin mendapat gejala yang kadang-kadang separah anafilaksis.

Cacing pita biasanya ditemukan pada ikan air tawar (atau ikan yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka di air tawar). Bahkan, salmon juga bisa membawa cacing pita.

Cacing pita, umumnya tinggal di saluran pencernaan. Dalam banyak kasus, orang dengan kutu cacing pita yang berasal dari sushi tidak akan memiliki gejala apapun.

Namun, jika cacing sudah dewasa dan beekembang biak, dapat menyebabkan diare, tidak enak badan, dan penurunan berat badan. Dalam kasus ekstrim, cacing dapat menyebabkan obstruksi usus.

Gnathostomiasis - infeksi cacing (nematoda) dari genus gnathosoma, adalah yang paling buruk dari semuanya. Cacing parasit ini paling sering terlihat di Asia tenggara dan Afrika.

Makan seafood dan hewan air tawar (termasuk burung yang minum di perairan tawar) yang mentah atau setengah matang, dapat menempatkan seseorang pada risiko penularan.

Jika cacing lain biasanya hanya ada di saluran pencernaan, cacing yang satu ini dapat melakukan perjalanan ke banyak area tubuh.

Cacing gnathosoma dapat dilihat seperti bengkak kecil yang bergerak di bawah kulit. Hal ini terjadi karena cacing bergerak tepat di bawah kulit. Cacing gnathosoma dapat masuk ke hati, mata dan sistem saraf pusat . Meskipun tidak beracun, cacin ini dapat menyebabkan nyeri, kelumpuhan, koma, dan kematian.

Tanda-tanda yang paling umum kondisi cacingan adalah diare, muntah, demam, mual rasa tidak enak di perut, penurunan berat badan mendadak.

 

Apa yang dapat Anda lakukan?

CDC merekomendasikan supaya kita menghindari ikan mentah atau setengah matang. Jika Anda sangat khawatir tentang cacing tapi masih ingin menikmati sushi, pilih restoran yang menyediakan sushi matang.

Anda mungkin akan dapat mengetahui apakah ada cacing mendekati otak Anda, jika Anda menderita nyeri saraf yang parah. Monitor kulit Anda dengan cermat, terutama setelah makan ikan mentah.

Jika Anda melihat benjolan di kulit, pastikan itu tidak bergerak. Jika bergerak - atau jika Anda mengalami sakit perut atau salah satu gejala lain seperti di atas, segera temui dokter untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com