Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2016, 17:06 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com — Pria dan wanita yang mengidap diabetes umumnya memiliki harapan hidup lebih pendek dan lebih mungkin mengalami cacat tubuh ketimbang orang tanpa diabetes. Demikian menurut sebuah studi baru dari Australia.

"Kebanyakan individu yang mengidap diabetes akrab dengan komplikasi klasik yang memengaruhi mata, ginjal, kaki, dan sistem kardiovaskular, tetapi studi ini menyoroti dampak lain, terutama tentang jumlah kecacatan yang dialami," kata penulis senior, Dianna J Magliano, dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute and Monash University di Melbourne.

Berdasarkan studi diabetes Australia melalui survei kecacatan dan indeks kematian nasional, para peneliti memperkirakan bahwa pria dan wanita berusia 50 tahun dengan diabetes memiliki harapan hidup sekitar tiga tahun lebih pendek ketimbang mereka yang tanpa diabetes, termasuk lebih berpotensi mengalami cacat.

"Cacat" yang dimaksud ialah memiliki setidaknya satu dari 17 keterbatasan atau gangguan, setidaknya selama enam bulan, yang membatasi kegiatan sehari-hari, seperti mandi atau keluar dari tempat tidur.

Para para peneliti memperkirakan, wanita berusia 50 tahun dengan diabetes akan menghabiskan lebih banyak sisa hidup mereka dengan cacat ketimbang pria dengan diabetes.

Meskipun orang-orang dengan diabetes memiliki harapan hidup lebih lama akhir-akhir ini ketimbang pada masa lalu, diabetes masih membawa risiko kesehatan besar lainnya. Demikian kata dr Ed Gregg dari Divisi Diabetes di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yang bukan bagian dari studi.

"Banyak orang yang menderita diabetes dan melakukan perawatan dengan benar. Itu akan benar-benar berhasil, memiliki harapan hidup lebih lama, berdasarkan seberapa baik mereka mampu mengelola sistem kesehatan mereka," kata Gregg.

"Diabetes memperpendek harapan hidup seseorang melalui pengembangan komplikasi, seperti retinopati, penyakit ginjal, dan penyakit kardiovaskular," kata Magliano.

"Kami percaya, perkembangan komplikasi ini juga dapat memengaruhi perkembangan cacat meskipun mekanismenya belum begitu jelas."

Karena itu, mengelola kadar gula darah, tekanan darah, dan lipid harus menjadi langkah-langkah untuk memaksimalkan sisa hidup. Gregg mengatakan, membantu individu dengan diabetes memenuhi pedoman perawatan dan mempertahankan gaya hidup aktif bisa mengurangi risiko cacat.

"Hal lain yang bisa kita lakukan adalah mencoba mengidentifikasi orang yang berisiko tinggi untuk diabetes dan membantu mereka membuat perubahan gaya hidup karena diabetes tipe 2 sebagian besar dapat dicegah bila diketahui sejak dini," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com