Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2016, 18:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sering kesemutan, kram, dan kebas bisa jadi tanda awal penyakit neuropati atau gangguan saraf tepi. Jika diabaikan, neuropati bisa menyebabkan kerusakan saraf yang lebih parah.

Kabar baiknya, neuropati bisa dicegah. Salah satunya dengan melakukan neuromove atau gerakan olahraga untuk mencegah neuropati yang diperkenalkan oleh Merck bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dan ahli olahraga.

"Senam neuromove ini sebenarnya sama dengan olahraga lain, tetapi gerakannya didesain khusus untuk memperbaiki fungsi sel saraf," ujar dokter spesialis kedokteran olahraga Ade Jeanne D. L. Tobing dalam acara kampanye Lawan Neuropati di Jakarta, Rabu (27/6/4/2016).

Ade menjelaskan, gerakan yang dilakukan antara lain, menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, dan keseimbangan, serta fokus pada peregangan atau stretching. Contohnya, melakukan gerakan tangan seperti menggambar angka delapan di udara dan mata fokus pada gerakan tangan tersebut.

Ade mengatakan, menurut penelitian, gerakan mata berkaitan dengan aktivitas otak untuk proses kognitif persepsi, memori, atensi, dan koordinasi. Seperti olahraga pada umumnya, neuromove harus dimulai dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan.

"Pemanasan untuk ketahanan jantung dan paru, awal pemanasan dimulai dengan peregangan, kemudian melakukan gerakan inti, terakhir peregangan lagi dalam bentuk pendinginan," jelas Ade.

Ade mengatakan, peregangan sama dengan melatih fleksibilitas, sehingga sangat baik untuk mencegah neuropati. Olahraga tersebut dapat dilakukan rutin selama tiga kali dalam seminggu.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Pusat dr. Manufaluthy Hakim, SpS (K) menambahkan, senam neuromove bermanfaat untuk memperbaiki sirkulasi darah di seluruh tubuh, memperbaiki fleksibilitas, sehingga dapat mengurangi penjepitan saraf yang bisa menyebabkan neuropati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com