Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Otak Akibat Zika Lebih Dari Mikrosefali

Kompas.com - 01/05/2016, 20:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Ana Gabriela do Prado Paschoal, wanita 24 tahun asal Brazil duduk di meja ruang pemeriksaan medis dan harus mendengar kabar yang memilukan. “Kepala bayi Anda lebih kecil dari normal,” kata Dr. Paschoal. Ana dinyatakan telah tertular virus Zika saat ia hamil.

 

Putri mungilnya, Maria Luiza, yang kini berusia 3 bulan, ditemukan memiliki lesi pada otaknya. Otot-ototnya lebih kaku dari anak normal lain, Dr. Paschoal mengatakan. Komplikasi yang lebih serius kemungkinan besar terjadi.

 

Skala dan tingkat keparahan kerusakan prenatal oleh virus Zika kini dinilai jauh lebih buruk dari cacat lahir yang terkait mikrosefali, suatu kondisi kelainan pada bayi yang ditandai dengan ukuran kepala dan otak kecil.

 

Scan, pencitraan dan otopsi menunjukkan bahwa Zika dengan serius menggerogoti otak janin. Membuat ukuran otak menyusut atau menghancurkan lobus yang mengontrol pikiran, visi dan fungsi dasar lainnya. Hal tersebut menghambat perkembangan bagian otak belum terbentuk.

 

"Ini bukan hanya mikrosefali biasanya yang ditandai dengan kepala sedikit kecil, "kata Jeanne Sheffield, direktur pengobatan ibu dan anak di Johns Hopkins School of Medicine, yang telah menjalani konseling ibu hamil tentang mikrosefali selama dua dekade.

 

Mikrosefali, cacat lahir langka yang memengaruhi sekitar 6 dari 10.000 bayi di AS, sering dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan dan cacat intelektual. Tetapi hanya sedikit anak yang terpengaruh.

 

Namun, kasus Zika yang terjadi di Brasil, hampir semua melibatkan kerusakan otak yang signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com