Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2016, 13:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com — Selama 12 minggu, peneliti menganalisis 46 anak yang didiagnosis dengan asma dan meminta orangtua atau pengasuh mereka untuk mengisi kartu catatan harian terkait dengan kambuhnya asma pada malam hari serta aktivitas harian yang sekiranya bisa membuat anak stres.

 

Anak-anak diminta untuk menjawab pertanyaan "bagaimana kamu menjalani hari ini?" dengan pilihan jawaban: sangat buruk, buruk, baik, atau sangat baik, serta melingkari jawaban yang berisi wajah bahagia atau sedih.

 

Orangtua dan pengasuh mencatat penggunaan obat asma, presensi sekolah, dan kunjungan dokter, serta menjawab pertanyaan tentang kondisi keluarga mereka, suasana rumah, pekerjaan, dan tuntutan keuangan.

 

Selama studi tiga bulan, sekitar 60 persen anak-anak memiliki setidaknya satu malam kambuhnya asma. Anak-anak yang memiliki hari "sangat buruk" didapati lebih mungkin mengalami kambuhnya asma pada malam hari.

 

“Stres dinilai dapat mengaktifkan steroid yang menghidupkan sel kekebalan yang disebut 'sel mast' di paru-paru. Sel mast akan melepaskan histamin selama reaksi alergi,” kata pemimpin studi Dr Caroline C Horner dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak di Washington University School of Medicine dan Rumah Sakit St Louis di Missouri.

 

“Ini mungkin mirip dengan reaksi alergi, tapi tidak persis sama. Sedangkan fungsi paru-paru akan menurun di tengah malam," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com