Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2016, 11:40 WIB

KOMPAS.com - Sebelum 1928, tahun di mana penisilin pertama kali ditemukan, luka terbuka kecil pada kulit bisa berakibat fatal. Jika antibiotik tidak pernah ditemukan, melakukan operasi seperti yang biasa dilakukan di kedokteran modern tak mungkin dilakukan.

Antibiotik adalah penemuan bidang medis yang tak ternilai harganya untuk melawan infeksi. Di lain pihak, obat ajaib ini juga bertanggung jawab pada kemampuannya memanipulasi bakteri alami dalam tubuh.

Penggunaan antibiotik yang tidak rasional harus dihentikan. Paling tidak ada 3 alasan mengapa pemakaian antibiotik sebaiknya mulai dibatasi.

Mengubah kemampuan melawan infeksi
Mikrobiota alami manusia, atau kelompok mikroorganisme yang tinggal di dalam tubuh kita, membantu menstabilkan sistem imun. Bakteri tersebut menghadang mikroba patogen dan memberi sinyal ke sistem imun untuk melawan infeksi.

Konsumsi antibiotik bisa mengurangi populasi bakteri-bakteri menguntungkan tersebut. Penurunan jumlah mikrobiota alami manusia itu bisa dimulai sejak bayi saat dokter memberi resep antibiotik.

Berkurangnya jumlah bakteri baik itu pada periode kritis perkembangan sistem imun menyebabkan risiko negatif. Misalnya saja bayi beresiko mengalami alergi dan juga gangguan berat badan.

Memicu resistensi antibiotik
Bakteri super atau bakteri yang sudah tidak mempan lagi pada antibiotik, merupakan masalah kesehatan yang besar. Jika tidak segera diatasi, dalam periode 25 tahun lagi akan ditemukan banyak kematian akibat penyakit yang sebenarnya bisa diobati.

Resistensi antibiotik disebabkan oleh antibiotik itu sendiri. Gen yang membuat bakteri kebal pada antibiotik bisa ditemukan secara alami pada semua jenis komunitas bakteri.

Padahal, antibiotik membunuh populasi bakteri tanpa gen itu, sehingga bakteri yang kebal obat tetal bertahan hidup dan berkembang biak, lalu mentransfer gen kebal mereka pada kelompok bakteri lainnya.

Antibiotik bukan cara satu-satunya melawan infeksi
Strategi baru terus dikembangkan para ilmuwan untuk menggantikan atau melengkapi terapi antibiotik. Salah satunya adalah secara selektif menargetkan patogen tertentu tanpa membuat bakteri baik ikut terbunuh.

Alternatif lainnya adalah metode untuk meningkatkan sel imun memproduksi faktor antimikroba. Ada pula editing gen yang potensial bisa menghilangkan gen resistensi antibiotik dari bakteri super.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com