Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kebiasaan Buruk Orangtua yang Membahayakan Kesehatan Anak

Kompas.com - 22/05/2016, 18:10 WIB

KOMPAS.com - Ada beberapa kebiasaan orangtua yang terkesan sepele, tetapi ternyata berdampak tak baik bagi kesehatan anak. Apa saja? Ini dia!


Memberi makanan padat terlalu cepat.

Kebiasaan memberikan makanan padat terlalu cepat bagi bayi berusia di bawah 6 bulan merupakan kebiasaan yang sudah lama ada dan tersebar di mana-mana.

Seringkali hal ini malah sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Ada yang beralasan supaya bayi cepat besar atau biar cepat kenyang.

Kenyataannya, bayi belum memiliki saluran cerna yang mampu mencerna makanan padat sebelum berusia 4 bulan.

jarang ada kejadian, bayi mengalami diare atau sembelit setelah diberikan makanan padat terlalu dini. Dalam kasus yang ekstrem, bahkan pernah terjadi bayi mengalami sumbatan pada usus dan harus dioperasi sebagai akibatnya.

Selain itu, pemberian makanan padat yang terlalu dini juga berisiko menyebabkan anak mengalami obesitas di kemudian hari.


Menyuapkan makanan secara paksa saat anak tidak mau makan.

Bukan cerita baru kalau ada orangtua yang kadang “mencekoki” anak yang sulit makan. Biasanya, karena si anak tidak mau makan atau makannya terlalu lama.

Mencekok di sini, maksudnya adalah memaksa anak memakan/meminum yang diberikan oleh orang tuanya. Ada pula yang mencekok anak dengan memberikan jamu yang diharap akan membuat anak senang makan.

Kadang bila anak memberontak, bahkan ada yang sampai juga dipegangi badannya agar makanan dapat dimasukkan ke dalam mulut anak.

Sesungguhnya, tindakan ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Pemberian makanan atau minuman secara paksa, atau ketika anak sedang menangis dan berontak, memiliki risiko terjadinya aspirasi (masuknya) makanan/minuman ke saluran napas atau tersedak. Kedua hal ini dapat berakibat fatal bagi anak, apalagi bila masih bayi.


Mengunyah dan meniup-niup makanan sebelum diberikan ke anak.

Ada beberapa orangtua yang punya kebiasaan mengunyahkan makanan sebelum diberikan kepada bayinya. Tujuannya, agar lebih mudah ditelan oleh sang bayi atau anak.

Makanan yang akan diberikan ini dimasukkan ke dalam mulut orangtua, dikunyah sampai lumat, lalu dikeluarkan lagi dari mulut dan diberikan pada bayi/anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com