Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Hormonal pada Wanita Bisa Memicu Diabetes Melitus

Kompas.com - 01/06/2016, 16:00 WIB

KOMPAS.com - Kondisi terganggunya hormon pada wanita, yaitu sindrom polisistik ovarium (polycystic ovary sindrome/PCOS) bukan hanya membuat seorang wanita mengalami kesulitan hamil, tapi juga memicu penyakit diabetes.

Seorang wanita yang menderita PCOS memiliki sel telur berukuran kecil-kecil, sehingga mengalami gangguan ovulasi atau pematangan sel telur. Sekitar 7 dari 10 wanita yang sulit hamil ternyata mengidap gangguan hormonal ini.

Hormon adalah zat kimia penyampai pesan yang memicu berbagai proses, termasuk pertumbuhan dan produksi energi. Terkadang, tugas dari salah satu hormon adalah mengirim sinyal agar terjadi pelepasan hormon lain.

Untuk alasan yang belum diketahui, pada PCOS hormon-hormon mengalami ketidakseimbangan. Misalnya saja dilepaskanya hormon androgen dalam jumlah lebih banyak dari seharusnya.

Gejala dari kadar androgen yang lebih tinggi pada perempuan antara lain jerawat yang sulit sembuh, pematangan sel telur berhenti, serta rambut yang tumbuh berlebihan di wajah atau tubuh.

Terganggunya keseimbangan hormonal itu juga membuat tubuh kesulitan menggunakan insulin, yang disebut dengan resistensi insulin.

Menurut dr.Wismandari Wisnu, Sp.PD, PCOS juga didasari oleh resistensi insulin. "Sehingga terjadi gangguan metabolisme glukosa, biasanya kadar gula arah akan tinggi," ujarnya.

Lama kelamaan, kondisi tersebut akan memicu penyakit diabetes melitus. "Untuk mencegahnya, dokter akan memberikan obat untuk memperbaiki resistensi insulinnya," ujar dokter penyakit dalam dari RS.Pondok Indah Jakarta ini.

Untuk memastikan diagnosa PCOS, selain pemeriksaan fisik juga diperlukan pemeriksaan contoh darah untuk mengecek kadar gula darah, insulin, serta kadar hormon.

Selain obat, berolahraga teratur, menjaga berat badan, serta mengonsumsi makanan rendah kalori dan bernutrisi, adalah kunci untuk menjaga kesehatan orang yang menderita PCOS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com