Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2016, 13:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Petinju legendaris dunia Muhammad Ali (74) dinyatakan meninggal dunia akibat komplikasi penyakit parkinson, Jumat (3/6/2016) waktu setempat. Ali memang didiagnosis parkinson sejak tahun 1984 atau saat usianya 42 tahun.

Parkinson merupakan penyakit yang menyerang otak sehingga mengganggu gerakan tubuh. Hal itu terjadi karena terganggunya produksi dopamin di otak. Parkinson umumnya terjadi pada orang lanjut usia.

Dokter spesialis saraf dari Parkinson and Movement Center Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Frandy Susatia seperti ditulis Kompas.com Rabu (18/3/2015), mengatakan, gejala khas parkinson adalah tremor atau gemetar.

Tremor yang dimaksud, contohnya, lengan atau tangan tiba-tiba bergetar, tungkai kaki gemetar meski saat duduk diam, dagu bergetar sendiri seperti mengunyah, dan tulisan tangan menjadi tidak rata.

Tremor terjadi karena kerusakan sel saraf di bagian otak yang disebut basal ganglia. Sel saraf di basal ganglia ini berfungsi mengontrol gerakan tubuh.

Pasien parkinson juga sering mengalami kekakuan sendi atau rigiditas sehingga sulit berjalan. Persendian yang kaku juga bisa ditandai dengan kesulitan menoleh, susah menelan, hingga suara mengecil.

“Seiring berjalannya waktu, gejala parkinson bisa bertambah parah,” kata Frandy.

Jika sudah parah, bisa mengalami gangguan postur tubuh, seperti tiba-tiba terjatuh, sulit memutar langkah, dan badan cenderung terjengkang ke belakang. Dalam kondisi ini, biasanya pasien membutuhkan kursi roda.

Parkinson bisa menurunkan kualitas hidup.Parkinson hingga saat ini belum bisa disembuhkan. Pemberian obat dan metode operasi yang ada saat ini hanya bisa untuk mengurangi gejala atau memperlambat parkinson lebih buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com