Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2016, 19:00 WIB

TANYA:
 
Saya ingin bertanya dok, mengapa ada orang yang kalau tidur suka menggertakkan gigi, seperti ibu saya. Beliau sudah lama punya kebiasaan itu. Sejauh ini memang tidak ada pengaruhnya, tapi saya penasaran. Terus terang kebiasaannya itu sangat mengganggu. Adakah cara menghentikannya?
 Emmy (24), Semarang

JAWAB:

Hai Emmy di Semarang,

Membaca keterangan Anda, sepertinya ibu Anda mengalami kebiasaan parafungsi gigi yang disebut bruksism.

Bruksism didefinisikan sebagai aktivitas yang tidak normal di dalam rongga mulut, misalnya clenching (mengatupkan gigi-gigi pada rahang atas dan bawah dengan tekanan yang berlebihan), grinding (menggesek-gesekan gigi-gigi antara rahang atas dan bawah) atau bracing (menggemeretakkan gigi) yang dapat terjadi ketika tidur (sleep bruxism) maupun dalam keadaan sadar (awake bruxism).  Pada kasus ibu Anda, termasuk kategori sleep bruxism.

Sleep bruxism biasa terjadi pada dewasa (8%), anak-anak (14%), dan usia lanjut (3%). Efek samping yang dapat terjadi akibat sleep bruxism adalah gigi dapat aus (abrasi), kegoyangan gigi, peningkatan sensitivitas gigi, peningkatan volume otot pengunyahan dan menimbulkan nyeri otot-otot pengunyahan.

Faktor utama penyebab terjadinya sleep bruxism masih belum pasti. Namun beberapa penelitian mengatakan bahwa banyak hal yang menjadi penyebab sleep bruxism, antara lain gangguan pernapasan pada saat tidur, jam tidur malam yang tidak teratur, faktor kecemasan, stres, kebiasaan minum alkohol, mengonsumsi kopi yang berlebihan (lebih dari 6 cangkir sehari), dan merokok.

Sebelum menentukan cara menyembuhkan bruksism, sebaiknya ibu Anda melakukan pemeriksaan di dokter gigi terlebih dahulu, seberapa besar kerusakan gigi dan sendi-sendi rahang yang telah terjadi. Jelaskan serinci mungkin keluhannya kepada dokter gigi.

Setelah dokter gigi mendapatkan diagnosa yang tepat, biasanya dokter gigi akan memberikan terapi tunggal atau kombinasi untuk kasus sleep bruxism (tergantung hasil pemeriksaan yang didapatkan), antara lain:
1. Pembuatan occlusal splint atau night guard.
Yaitu sebuah alat pelindung untuk gigi-geligi pada rahang atas dan bawah, yang dibuat di laboratorium sesuai dengan ukuran gigi-geligi pasien. Bahan yang biasa digunakan adalah akrilik, co-polyester, atau polyurethane.

2. Pemberian instruksi untuk mengurangi kebiasaan buruk ibu Anda.
Jika ibu Anda memiliki kebiasaan minum alkohol, merokok, atau minum kopi yang berlebihan, sebaiknya dikurangi atau dihilangkan.

3. Pemberian obat-obatan.
Obat-obatan akan diberikan untuk mengurangi sakit, untuk membantu melemaskan otot rahang yang tegang, serta untuk membantu mengurangi stres.

4. Jika ibu Anda memiliki kecemasan yang tinggi atau rasa stres, dapat melakukan konsultasi ke psikolog, atau dokter spesialis yang kompeten di bidang ini.

Saat ini, sebaiknya ibu Anda segera mengunjungi dokter gigi untuk menghindari kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi lebih lanjut, serta menghindari terjadinya kelainan sendi rahang.

Demikian informasinya Emmy, semoga ibu Anda lekas membaik.
Salam gigi sehat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com