Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2016, 20:19 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Puasa sejatinya memang memberi banyak manfaat sehat bagi tubuh, seperti memberikan kesempatan tubuh untuk melakukan detoksifikasi atau membantu menurunkan kadar gula darah. Tapi, jika aktivitas merokok tetap berjalan, bisa menghilangkan manfaat baik tersebut.

 

Ketika seseorang memilih untuk berbuka dengan rokok ketimbang makanan, dengan alasan belum sempat makan, tidak berselera, atau apapun itu, tubuh menjadi lebih mudah terserang berbagai penyakit.

 

Menurut Dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, spesialis gizi klinik dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, rokok mengandung zat aktif yang akan menyumbang dan meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh.

 

Padahal, dengan berpuasa, tubuh sendiri sudah menghasilkan radikal bebas akibat tidak diimbangi dengan asupan antioksidan eksogen yang umumnya didapat melalui makanan.

 

Pada kondisi normal, sebenarnya tubuh bisa menghasilkan antioksidan sendiri, yaitu antioksidan endogen. Namun, untuk memproduksi antioksidan endogen, tubuh membutuhkan asupan makanan.

 

Saat asupan makanan berkurang selama berpuasa, maka jumlah antioksidan endogen yang dihasilkan oleh tubuh juga ikut berkurang. Padahal, antioksidan endogen merupakan yang paling kuat dan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menangkal radikal bebas.

 

“Terlebih lagi, berbuka dengan rokok bisa membuat orang makan lebih sedikit,” ujar Dr.Saptawati.

 

Dengan kata lain, puasa yang dibuka dengan merokok, berpotensi meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh sebanyak dua kali lipat.

 

Radikal bebas sendiri berperan dalam penuaan dan munculnya berbagai penyakit. Pada sel kulit, radikal bebas dapat merusak sel, sehingga mempercepat penuaan kulit seperti kusam dan keriput. Selain itu, radikal bebas berisiko memunculkan sel-sel abnormal dalam tubuh seperti kanker.

 

Untuk menangkal dan mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh, dibutuhkan asupan makanan sehat saat berbuka. Baik itu buah dan sayur yang mengandung berbagai vitamin A, C, serta E, dan kombinasi daging atau ikan yang mengandung protein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com