Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2016, 14:00 WIB

KOMPAS.com - Cuaca yang sangat panas, bahkan di beberapa negara suhunya bisa mencapai lebih dari 45 derajat celcius di musim panas, bisa berdampak negatif pada tubuh.

Tubuh kita memang memiliki kemampuan beradaptasi, termasuk saat menghadapi cuaca panas. Berikut adalah beberapa hal yang terjadi pada tubuh untuk menjaga fungsinya tetap normal.

- Saat suhu di luar mencapai 48 derajat celcius, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat agar kita bisa bertahan. Untuk mengimbanginya, kita disarankan untuk minum cukup air agar tubuh bisa memproduksi keringat.

Bila kita dehidrasi, tubuh tidak dapat menghasilkan keringat sehingga suhu tubuh akan meningkat.

- Serangan panas (heat stroke) terjadi saat suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius. Gejala yang dialami antara lain pusing, mual, muntah, kulit kemerahan, detak jantung meningkat, dan sakit kepala.

- Sebelum terjadi serangan panas, cuaca panas dan dehidrasi akan menyebabkan kelelahan akibat panas. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain kulit menjadi dingin, keringat mengucur deras, pusing, dan sakit kepala.

Segeralah mencari tempat yang sejuk dan minum air dingin atau minuman olahraga (sport drink) agar tidak menjadi serangan panas.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com