Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2016, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Sebuah hasil survei mengungkap, jumlah orang yang setiap malam rutin tidur 8 jam semakin sedikit. Jadwal kerja yang sibuk, kemacetan di jalan, hingga godaan bermain gadget, membuat tidur menjadi prioritas nomer dua.

Dampak dari kurang tidur sebenarnya sudah banyak dibahas, mulai dari kelelahan, kurang konsentrasi, hingga obesitas.

Dalam studi terbaru disebutkan, durasi tidur yang terlalu sedikit atau terlalu banyak, juga berpengaruh pada risiko seseorang menderita diabetes.

Tim peneliti menganalisis 800 orang sehat dari berbagai negara Eropa dan secara spesifik mencari tahu hubungan antara durasi tidur dan metabolisme glukosa.

"Pada pria, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, terkait dengan respons yang rendah pada sel tubuh terhadap insulin, mengurangi penyerapan glukosa, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko diabetes. Pada wanita, kaitan itu tidak diketahui," kata Femke Rutters, yang melakukan penelitian.

Durasi tidur yang dianggap cukup dalam penelitian ini adalah 7 jam setiap malam.

Jika kita kurang tidur, kita cenderung lebih bernafsu pada makanan tidak sehat, emosi tidak stabil, dan mengalami penurunan daya ingat dan konsentrasi. Sementara, jika kita tidur terlalu banyak, kita berpotensi mengalami nyeri punggung, diabetes, dan penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com