Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2016, 18:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menahan buang air kecil bisa terjadi karena berbagai alasan. Entah itu karena sedang sibuk sehingga malas ke toilet, malas karena toilet kotor, atau terpaksa menahan pipis karena terjebak macet.

Namun, jangan sampai terlalu sering menahan buang air kecil atau menjadi kebiasaan. Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Johanus W Soelistyo mengatakan, jika sudah terasa ingin pipis, segeralah buang air kecil.

Pada dasarnya, di dalam kandung kemih terdapat otot-otot untuk menahan air. Ketika air sudah penuh, munculah rasa ingin buang air kecil. Bagaimana jika pengeluaran air kencing ditahan?

Menurut Johanus atau yang akrab disapa Yongki ini, menahan pipis justru bisa mengeraskan otot-otot tersebut.

"Tahan pipis, otot jadi keras. Malah susah kencing nanti. Atau gangguan kencing, jadi enggak lancar, ada sisa (air kencing), jadi mudah infeksi," terang Yongki saat ditemui di RS Silam Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Infeksi bisa terjadi karena air kencing mengandung bakteri. Jika menahan buang air kecil, air kencing yang mengandung bakteri itu bisa menyebkan infeksi saluran kencing.

Infeksi bakteri pda akhinya juga bisa menyebkan anyang-anyangan atau merasa ingin pipis, tetapi air kencing yang dikeluarkan sangat sedikit. Menahan pipis terlalu lama juga bisa meninbulkan rasa nyeri.

Lalu, apakah sering menahan pipis bisa memicu pembentukan batu ginjal? Menurut Yongki, sejauh ini tidak ada hubungan antara menahan pipis dengan menyebabkan batu ginjal. Batu ginjal disebabkan oleh endapan kristal berupa kalsium maupun asam urat.

Sering menahan pipis berbahaya jika sudah menyebabkan infeksi. Jadi jangan tunda buang air kecil jika sudah muncul keinginan untuk pipis.

"Setiap ada kesempatan pipis segera buang, jangan sering ditahan," imbuh Yongki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com