Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2016, 20:55 WIB

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Pil kondar alias kontrasepsi darurat punya keuntungan dan kerugian. Yang jelas, pil ini bukan metode penggugur kandungan.

Dikutip dari webmd, kontrasepsi darurat atau yang juga dikenal dengan sebutan morning after pill bertujuan untuk mencegah kehamilan. Bukan untuk menggugurkan kandungan.

Kontrasepsi ini umumnya berbentuk pil yang digunakan setelah berhubungan seks. Yang jelas pil ini berbeda dengan pil KB. Harganya pun berlipat kali lebih mahal dari pil KB biasa.

Metode ini kerap disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggungjawab. Akibatnya, banyak orang menganggap metode ini adalah jalan aman menuju seks bebas.

Padahal, salah satu tujuan metode ini adalah mencegah kehamilan tak diinginkan pada korban pemerkosaan. Tujuan lain adalah untuk membantu program keluarga berencana.

Tambahan lain, pil ini tidak bisa mencegah penyakit menular seksual. Jadi pil ini tak bisa dikatakan sebagai jalan aman menuju seks bebas.

Ada alasan lain pil ini digunakan hanya saat darurat. Pil ini punya efek samping yang tak menyenangkan seperti perubahan suasana hati (mood), perut mulas, nyeri dada, mual, muntah, atau sakit kepala.

Efek samping itu disebabkan karena pil ini terdiri dari hormon. Biasanya, pil ini didominasi oleh hormon progesteron atau estrogen. Lonjakan mendadak dari hormon ini jelas berdampak pada tubuh.

Jika nekat, bukan tak mungkin wanita tersebut akan mengalami serangan rasa tak enak di sekujur badan dan gangguan siklus menstruasi. Dikhawatirkan, akan memengaruhi kesuburan wanita itu di kemudian hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com