Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kadar Gula Darah Rendah pada Pasien Diabetes

Kompas.com - 05/08/2016, 18:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena takut kadar gula darahnya terlalu tinggi, banyak pasien diabetes yang melakukan diet ketat atau berlebihan mengonsumsi obat. Akibatnya, kadar gula darah justru menjadi terlalu rendah atau hipoglikemia.

Direktur Institut Diabetes Indonesia (INDINA), Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, SpPd-KEMD, FACE mengatakan, banyak pasien diabetes yang sampai tak sadarkan diri karena rendahnya kadar gula darah, bukan gula darah tinggi.

"Orang yang gula darahnya 400 masih bisa jalan-jalan. Kalau gula darah rendah, misalnya 40, seseorang bisa jatuh," kata Sidarta di Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Kadar gula darah rendah atau hipoglikemi bisa membuat tubuh tak berenergi. Gejalanya antara lain keringat dingin, pusing, hingga jantung berdebar. Akibatnya tubuh, termasuk otak tidak bisa berfungsi dengan baik.

Gula darah rendah bisa disebabkan pasien diabetes berlebihan dosis obat maupun suntik insulin. Penyebab lain karena tidak makan atau kurang asupan karbohidrat.

Sidarta mengatakan, di luar negeri, pasien diabetes tipe 1 yang menggunakan suntik insulin selalu membawa tablet glukosa. Jika mengalami hipoglikemi, segera konsumsi minuman manis, misalnya teh manis. Jika pasien sampai tak sadarkan diri, segera bawa ke rumah sakit.

Pada pasien diabetes, konsumsi makanan memang tak boleh berlebihan, khususnya makan makanan manis atau yang mengandung gula tinggi. Akan tetapi, bukan berarti pasien diabetes tak boleh makan gula sama sekali. Makanlah secara seimbang dan rutin minum obat yang sudah dikonsultasikan ke dokter.

Selain itu, rutin cek kadar gula darah, termasuk periksa HbA1c atau gambaran kadar gula darah selama tiga bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com