Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2016, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Berbagai organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak mendukung pemerintah melarang promosi produk makanan bayi dan anak usia di bawah 3 tahun. Itu menindaklanjuti hasil resolusi World Health Assembly atau WHA, akhir Mei lalu.

Resolusi mencakup susu formula lanjutan dan susu pertumbuhan. Anggota Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Candra Wijaya, Rabu (10/8), di Jakarta, mengatakan, GKIA merekomendasikan Kementerian Kesehatan meninjau aturan terkait air susu ibu, sesuai resolusi WHA atau sidang pleno Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Promosi produk makanan bayi dan anak yang tak bertanggung jawab menghambat keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Padahal, pemerintah berupaya meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif," ujarnya.

Pada revisi regulasi ASI eksklusif, sistem pengawasan, pelaporan, dan penegakan sanksi atas pelanggaran aturan harus disempurnakan.

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Doddy Izwardi mengatakan, dengan jumlah kelahiran 4,3 juta per tahun, Indonesia menjadi pasar besar produk pengganti ASI. Jadi, Kemenkes akan mengatur agar industri mematuhi kaidah internasional, yakni resolusi WHA dan Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI.

Menurut spesialis nutrisi Unicef Indonesia, Sri Wahyuni Sukotjo, Indonesia mengadopsi sebagian Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI. "Akibatnya, banyak pelanggaran promosi produk pengganti ASI bagi anak usia di atas 1 tahun," ujarnya.

Pada dokumen Acces to Nutrition Index 2016, Indonesia dengan 172 produk formula ada 1.246 pelanggaran, terutama terkait promosi di toko atau gerai dan promosi di media. Padahal, Vietnam dengan 334 produk hanya 384 pelanggaran.

Menurut survei pada ibu hamil, ibu dari bayi 0-6 bulan, dan tenaga kesehatan di Jawa oleh Judhiastuty Febrihartanty dan Vida Varady dari Universitas Indonesia, 19,7 persen dari 874 responden diimbau memberi produk pengganti ASI bagi bayi di bawah 6 bulan. Itu rekomendasi dari suami, orangtua, keluarga, petugas medis, dan tenaga pemasaran industri. (ADH)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Agustus 2016, di halaman 14 dengan judul "Akhiri Promosi Susu Formula di Bawah 3 Tahun".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com