Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2016, 15:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Masalah kegemukan selama ini selalu dikaitkan dengan konsumsi makanan yang tinggi gula atau manis. Padahal, banyak makan daging pun berefek sama buruknya terhadap penambahan berat badan. Namun, bukan kandungan lemak dan karbohidrat pada daging yang menyebabkan naiknya berat badan.

Menurut para peneliti dari Universitas Adelaide, yang membuat kegemukan karena makan daging justru kandungan proteinnya.

Wenpeng You dari Universitas Adelaide menjelaskan, lemak dan karbohidrat lebih cepat dicerna dalam tubuh dibanding protein.

Sementara itu, lemak dan karbohidrat juga memasok energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena protein dicerna lebih lambat, energi dari protein bisa menjadi berlebihan. Kandungan yang berlebihan akan diubah dan disimpan menjadi lemak dalam tubuh.

"Protein dalam daging lah yang bertanggung jawab pada terjadinya obesitas," kata dia.

Peneliti menyimpulkan, protein memang sangat dibutuhkan untuk melengkapi nutrisi tubuh. Namun, jika berlebihan ternyata bisa menyebabkan obesitas.

Profesor Maciej Henneberg mengatakan, temuannya ini menuai kontroversial, karena menyebut kandungan protein dalam daging yang lebih berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, sama halnya seperti konsumsi gula.

Meski demikian, peneliti juga mendapat korelasi yang kuat antara ketersediaan daging di suatu negara dengan tingkat obesitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com