Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Ini Tanpa Disadari Sebabkan Perubahan Payudara

Kompas.com - 15/08/2016, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Perubahan adalah hal yang normal terjadi pada tubuh kita, termasuk pada payudara. Pada perempuan, perubahan itu terutama akibat fluktuasi hormonal.

Menurut Richard Bleicher, dokter bedah kanker, faktor lain selain hormonal adalah pola makan, obat-obatan, dan aktivitas sehari-hari.

- Siklus haid
Siklus menstruasi yang mengakibatkan fluktuasi hormonal, terutama estrogen dan progesteron bisa membuat payudara berubah. Ketika kedua hormon itu mencapai puncaknya, payudara akan lebih penuh dan kencang.

Sementara sepekan setelah masa haid, estrogen dan progesteron kadarnya sangat rendah. Di periode ini ukuran payudara ikut menyusut.

- Perubahan berat badan
Payudara terbentuk dari jaringan payudara dan jaringan lemak. Saat berat badan naik, ukuran payudara ikut bertambah dan saat kita menjadi lebih langsing, payudara tampak mengecil.

Jumlah pertambahan dan penurunan lemak di payudara dipengaruhi oleh komposisi payudara. Sebagian wanita memiliki payudara lebih padat, yang berarti mereka punya lebih banyak jaringan payudara dan lebih sedikit jaringan lemak, maka penambahan berat badan tak akan terlalu berdampak pada payudaranya. Sebaliknya, wanita yang memiliki jaringan lemak lebih banyak akan lebih kentara perbedaannya.

- Pubertas
Perubahan yang terjadi saat pubertas sebagian besar dipengaruhi oleh peningkatan estrogen. Pertumbuhan payudara merupakan tanda awal dimulainya pubertas. Terkadang, kecepatan perkembangan payudara kanan dan kiri berbeda.

Butuh beberapa tahun sampai payudara mencapai ukuran maksimalnya. Rata-rata anak perempuan mendapat haid pertamanya 2,5 tahun setelah pertumbuhan payudara dimulai.

- Kehamilan
Perubahan yang terjadi pada payudara merupakan cara tubuh mempersiapkan diri untuk menyusui bayi. Pembuluh darah hingga saluran susu, berubah untuk memproduksi susu. Proses ini mengakibatkan pembengkakan dan perasaan penuh pada payudara. Ukuran puting dan aerola (area kehitaman di sekitar puting) juga sering berubah.

- Menyusui
Setelah persalinan, akan terjadi peningkatan hormon prolaktin yang tinggi yang mengirimkan sinyal ke kelenjar mamari untuk memproduksi ASI.

- Hubungan seks
Saat melakukan foreplay, detak jantung dan tekanan darah meningkat, yang bisa menyebabkan payudara membengkak dan pembuluh darah lebih menonjol. Puting juga lebih tegak, dan aerola membesar.

- Menopause
Payudara merupakan organ yang sangat sensitif pada hormon. Karena itu di masa menopause, ketika hormon estrogen menurun, payudara pun tampak mengecil. Selain itu, payudara juga menjadi lebih lembek dan mulai kendur.

- Pil kontrasepsi
Saat ini dosis hormon estrogen dalam pil kontrasepsi memang tidak sebesar dulu, sehingga efeknya pada payudara tidak terlalu besar. Walau begitu, adalah hal yang normal bila Anda merasa ukuran payudara sedikit membesar saat mengonsumsi pil KB.

- Faktor lain
Beberapa faktor lain yang juga memengaruhi ukuran payudara antara lain konsumsi alkohol dan kafein. Olahraga angkat beban juga membuat otot-otot di bawah payudara lebih kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com