Efek Kehamilan di Musim Dingin pada Kemampuan Belajar Anak

KOMPAS.com - Suatu musim dipercaya dapat memengaruhi kesehatan kehamilan seorang ibu. Hasil yang cukup mengejutkan pun didapat dari penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology.

Menurut penelitian itu, para bayi yang mulai dikandung selama musim dingin, lebih rentan mengalami ketidakmampuan belajar.

Apa korelasinya? Ternyata kurangnya vitamin D pada ibu hamil selama musim dingin dinilai menjadi penyebabnya. Saat musim dingin, sangat sedikit pancaran sinar matahari. Padahal, paparan sinar matahari dapat membantu produksi vitamin D di dalam tubuh.

Vitamin D sendiri dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi. Para peneliti percaya, kekurangan vitamin D saat awal kehamilan juga membuat bayi yang lahir lebih rentan mengalami disleksia dan kesulitan intelektual, hingga autisme

Penelitian dilakukan di Glasgow University bekerja sama dengan Cambridge University, NHS dan pemerintah Skotlandia. Mereka melibatkan lebih dari 800.000 anak usia sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan, 8,9 persen anak-anak yang mulai dikandung antara Januari hingga Maret mengalami ketidakmampuan atau kesulitan belajar, sedangkan yang kandungan awalnya pada Juli hingga September, sebanyak 7,6 persen anak juga mengalami ketidakmampuan belajar. Perbedaannya memang tidak cukup signifikan.

Sayangnya penelitian ini tidak mengukur langsung tingkat vitamin D yang didapat para ibu hamil pada musim tertentu. Namun, menurut ahli kandungan, profesor Gordon Smith, vitamin D memang salah satu nutrisi penting untuk bayi.

Menurut dia, penelitian ini setidaknya mengingatkan para profesional kesehatan untuk merekomendasikan pentingnya vitamin D pada ibu hamil dan bayi. Pada musim hujan atau dingin yang sangat jarang ada sinar matahari di pagi hari, ibu hamil bisa diberikan suplemen vitamin D pada masa awal kehamilannya.