Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Pola Asuh untuk Membesarkan Anak Bahagia?

Kompas.com - 29/08/2016, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Apa pun tipe pola asuhnya, hampir setiap orangtua berharap anak-anak mereka akan tumbuh menjadi anak yang berbahagia. Padahal, sebenarnya anak perlu siap menghadapai berbagai ragam emosi.

Para ahli mengatakan, seharusnya orangtua tidak perlu membuat kebahagiaan sebagai target pengasuhan. Hal itu dikhawatirkan malah akan membuat anak menjadi manja.

"Anak-anak kita tidak perlu jadi bahagia. Hidup bukan cuma tentang bahagia. Kehidupan memiliki banyak nuansa," kata Dr.Shefali Tsabary, psikolog klinis.

Ketakutan jika anak merasa tidak bahagia dikhawatirkan malah membuat orangtua justru menjauhkan anak dari realitas.  Ia mengatakan, anak-anak perlu merasakan berbagai tingkatan perasaan, kejadian, dan emosi. Mempelajari semua itu akan membuat anak memiliki kehidupan yang kaya dan lengkap.

"Sebagai orangtua, kita berkewajiban untuk mengajarkan anak-anak agar jangan lari dari kenyataan hidup apa adanya," kata Tsabary.

Ia mencontohkan, bila anak menangis karena ditolak bermain dengan temannya, dari pada mengajarkan anak untuk berubah agar bisa cocok dengan temannya, ajak anak untuk memahami bahwa penolakan adalah hal yang sulit dihindari. Walau begitu, anak juga perlu diajarkan untuk memahami bahwa ia berharga dan tidak perlu merasa kurang percaya diri. Ingatkan anak akan hal-hal positif yang dimilikinya.

Tsabary juga mengingatkan agar orangtua tidak terlalu cemas berlebihan akan masa depan anak. Biasanya rasa takut itu timbul karena ada sesuatu yang belum selesai dengan diri kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com