Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Sebelum Pukul 07.00 Malam Menjaga Kesehatan Jantung

Kompas.com - 01/09/2016, 19:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com — Makan pada malam hari jadi tidak sehat karena membuat tubuh "terjaga" ketika seharusnya mulai beristirahat. Para ahli jantung memperingatkan orang dewasa agar tidak makan dalam waktu dua jam sebelum tidur. Idealnya, tidak makan lagi setelah pukul 07.00 malam.

Tubuh orang sehat mengalami penurunan tekanan darah sampai paling tidak 10 persen ketika mereka pergi tidur. Akan tetapi, hasil sebuah penelitian terhadap lebih dari 700 orang dengan tekanan darah tinggi menunjukkan, makan dalam dua jam sebelum tidur berarti membuat tekanan darah tetap tinggi.

Para ahli berpendapat hal itu terjadi karena makan mengeluarkan hormon stres ketika tubuh seharusnya mulai rileks. Orang yang tekanan darahnya tidak turun pada saat malam mengalami risiko lebih tinggi kematian yang berkaitan dengan jantung.

Para peneliti Turki menemukan, mereka yang makan larut malam hampir tiga kali memiliki risiko itu.

Peneliti dr Ebru Özpelit mempresentasikan penelitiannya pada kongres European Society of Cardiology di Roma. Ia mengatakan, "Jika kita makan pada malam hari, tubuh pada dasarnya tetap waspada seperti di siang hari, bukannya rileks, bersiap untuk tidur."

"Hormon stres yang dikeluarkan menyebabkan tekanan darah tidak turun selama tidur. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi," katanya.

Özpelit, seorang dokter dari Dokuz Eylül University, Turki, melacak 721 orang terdiagnosis tekanan darah tinggi dengan rata-rata usia 53 tahun. Ia menemukan, mereka yang makan dalam dua jam sebelum tidur 2,8 kali cenderung tetap mengalami tekanan darah tinggi pada malam hari.

"Bahaya jika tekanan darah tinggi tidak turun lebih dari 10 persen. Ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan pasien-pasien ini berisiko serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis," katanya.

Sejatinya, penemuan ini tak hanya berlaku untuk penderita hipertensi. Orang sehat pun harus memperhatikan penemuan ini. "Cara kita makan sama pentingnya dengan apa yang kita makan," ujarnya.

Ia menyarankan kita tak melewatkan makan pagi, siang, dan malam serta makan teratur dalam porsi kecil. "Sarapan dan makan siang itu penting. Akan tetapi, makan malam tak boleh lebih larut dari pukul 07.00 malam," katanya.

Penemuan ini menambah bukti untuk menyiapkan makan dalam periode waktu tetap, dan puasa pada malam hari memiliki banyak manfaat sehat.

Hasil penelitian sebelumnya sudah menunjukkan bahwa makan malam lebih dini bermanfaat mengurangi risiko kanker payudara, menurunkan kadar gula, dan membakar kalori.

Para ahli berpendapat, alasannya adalah tubuh berevolusi mengharapkan makan malam lebih dini karena kita akan tidur ketika waktu sudah gelap. Penemuan listrik mengubah pola makan malam itu.

"Dengan munculnya cahaya buatan serta industrialisasi, manusia modern mulai mengalami kondisi ketika keberadaan cahaya lebih lama. Hasilnya konsumsi makanan juga ikut bertambah," imbuhnya.

Makan saat larut dan melewatkan sarapan adalah pola makan tak menentu yang banyak dipraktikkan sehari-hari saat ini.

Profesor Peter Weissberg, Direktur Medis British Heart Foundation, mengatakan, "Riset ini menyimpulkan makan pada waktu larut mungkin menyebabkan tekanan darah tidak berkurang. Normal bagi tekanan darah untuk berkurang pada waktu malam, bahkan pada orang dengan tekanan darah tinggi."

"Akan tetapi, pada beberapa orang, tekanan darah tetap tinggi pada malam hari membuat mereka berpotensi risiko lebih tinggi mengalami komplikasi pada masa depan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com