Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2016, 07:45 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Setiap tahunnya ada sekitar 152.000 kasus stroke baru terjadi di Inggris, namun sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa 138.000 kasus sebenarnya dapat dihindari.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari McMaster University di Kanada menunjukkan 9 dari 10 kasus stroke dapat dihindari, yang akan menciptakan penghematan besar bagi pasien serta meningkatkan kesehatan masyarakat global.

Pada tahun 2010, di Amerika sendiri ada 700.000 kasus stroke baru terjadi setiap tahun dan menjadi pembunuh nomor 3 di dunia.

Penderita stroke memerlukan pengobatan jangka panjang dengan biaya yang cukup besar. Belum lagi, penderita stroke memiliki keterbatasan dalam beraktivitas.

Langkah-langkah pencegahan ini juga bisa menyelamatkan nyawa sekitar 48.000 orang setiap tahunnya, papar peneliti. Angka itu berlaku di Inggris, bila diterapkan di seluruh dunia, maka akan ada ratusan ribu orang yang terhindar dari stroke setiap tahun.

Penelitian yang diterbitkan di The Lancet tersebut telah menganalisa 27.000 korban stroke global dan membandingkan gaya hidup mereka dengan orang-orang yang sehat.

Peneliti mengungkapkan, bahwa 91 persen dari semua stroke dapat dihindari jika orang-orang menghentikan kebiasaan yang dapat memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi, jarang bergerak, serta pola makan buruk.

Hipertensi sendiri menjadi penyebab terbesar terjadinya stroke, yang meningkatkan risiko stroke sebesar 47,9 persen. Lalu diikuti dengan kurangnya aktivitas fisik yang meningkatkan risiko stroke sebesar 23,3 persen. Dan peringkat ketiga ialah pola makan buruk yang meningkatkan risiko sebesar 18,6 persen.

Selain itu, mengurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol pun turut andil. Merokok meningkatkan kemungkinan stroke sebesar 12,4 persen dan alkohol sebesar 5,8 persen.

Merokok dan minum alkohol sendiri dinilai menjadi 2 penyumbang terbesar seseorang mengalami hipertensi setelah faktor genetik dan makanan tak sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com