Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Merokok, Kenali Pemicu Serangan Jantung pada Wanita

Kompas.com - 21/09/2016, 07:03 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita boleh dikatakan lebih beruntung dibanding laki-laki terkait risiko terkena serangan jantung. Wanita memiliki kadar hormon estrogen yang dapat melindungi tubuh dari penyumbatan pembuluh darah di jantung.

Namun, keberuntungan itu tak lagi didapatkan jika wanita tersebut merokok. Dokter spesialis jantung dari Siloam Heart Institute, Prof. dr. Ganesja M. Harimurti, SpJP(K) menjelaskan, merokok dapat mempersempit pembuluh darah. Kandungan zat kimia dalam rokok adalah racun bagi tubuh.

Lebih buruk lagi, jika wanita tersebut juga sedang konsumsi pil kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

"Kemungkinan wanita terkena penyakit jantung satu pertujuh dari laki-laki. Tapi kalau perempuan itu merokok, ditambah pil KB, itu kombinasi yang sangat tidak baik. Kemungkinan terkena serangan jantung jadi tinggi," terang Ganesja di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Pil KB sendiri dapat memberikan efek darah menjadi kental. Kemungkinan terkena penyakit jantung koroner karena sumbatan di pembuluh darah jantung menjadi lebih tinggi karena darah kental dan penyempitan pembuluh darah. Jika ada sumbatan total di pemubuluh darah jantung, serangan jantung pun terjadi.

Ahli bedah jantung dr. Maizul Anwar, SpBTKV menambahkan, wanita juga memiliki risiko yang sama dengan laki-laki untuk mendapat serangan jantung, ketika sudah menopause.

Menopause atau berhentinya siklus menstruasi membuat produksi hormon estrogen menurun. Umumnya menopause terjadi pada usia 50 tahun atau lebih. Untuk itu, penyakit jantung koroner sangat jarang ditemui pada wanita muda.

Namun, wanita yang mengalami gangguan hormonal saat muda, kemungkinan memiliki penyakit jantung, seperti gangguan irama jantung, juga menjadi lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com