Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2016, 19:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit baru-baru ini mengumumkan, bahwa pihaknya sedang menyelidiki wabah E. coli terkait dengan daging giling kemasan di beberapa negara, khususnya negara bagian di Amerika dan negara sekitarnya.

Berbasis di Massachusetts, produsen daging Adams Farm Slaughterhousetelah, telah menarik daging sapi dan bison giling mereka setelah pejabat kesehatan setempat menemukan tujuh penyakit, termasuk lima rawat inap, yang terkait dengan produk tersebut.

Pada hari Sabtu lalu, wabah tersebut telah ditetapkan menyebar di empat negara: Massachusetts, Connecticut, Pennsylvania dan Virginia Barat.

Shiga toksin Escherichia coli O157: H7 telah ditetapkan sebagai wabah saat ini. E. coli sendiri dapat menyebabkan penyakit serius, baik pada orang muda, tua, atau imunosupresi.

Menurut CDC, usia individu yang rentan terkena E. coli mulai dari 1 sampai 74 tahun. Infeksi E. coli bisa menyebabkan sindrom uremik hemolitik, sejenis gagal ginjal.

Para pejabat telah mencatat, lima dari tujuh orang di Massachusetts dilaporkan sakit akibat E. coli , dan mereka melaporkan, bahwa mereka semua makan daging sapi Adams Farm.

Produk yang ditarik tersebut telah dikirim ke pasar tradisional, pengecer dan restoran di Massachusetts, Connecticut, dan timur New York, dan juga telah dikirim ke negara-negara tetangga.

Wabah penyakit pertama dilaporkan pada 27 Juni dan terus meningkat sejak 4 September 2016. Namun para pejabat mencatat, mereka yang terkena wabah setelah tanggal 8 September 2016 mungkin belum melapor. Karena dibutuhkan jeda waktu yang khas, yaitu sekitar 3 minggu, dari terinfeksi hingga benar-benar timbul gejala dan penyakit.

"Penyelidikan ini masih terus berlangsung. Masyarakat diminta waspada," kata CDC dalam rilis berita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com