Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lidah Selalu Terjulur, Bayi Ini Sempat Sulit Makan dan Senyum

Kompas.com - 14/10/2016, 17:07 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Paisley Morrison-Johnson, bayi asal Dakota Selatan, lahir dengan ukuran lidah dua kali lebih besar dari yang seharusnya. Kondisi itu membuat Paisley terlihat seperti sedang menjulurkan lidahnya.

Paisley mengalami kelainan langka yang disebut Beckwith Wiedemann Syndrome (BWS). Ukuran lidahnya seperti orang dewasa sehingga Paisley mengalami beberapa kesulitan seperti makan, hingga tersenyum.

Bahkan, dalam satu minggu pertama kehidupannya, Paisley diberikan alat bantu pernapasan karena khawatir lidahnya bisa menutupi jalan napas yang bisa mengancam nyawanya.

"Lidahnya mengisi seluruh mulutnya. Lidahnya sangat tebal dan menonjol keluar dari mulutnya," kata Kienow, seorang mahasiswa kedokteran yang melihat lidah Paisley.

Sampai usia 6 bulan, Paisley juga terpaksa makan melalui pipa yang dipasang diperutnya. Dokter khawatir, Paisley akan tersedak makanan jika makan melalui mulut.

Untuk bisa kembali normal, kondisi ini bisa diatasi dengan operasi. Kedua orangtua Paisley, Madison Kienow (21) dan Shannon Morrison-Johnson (23) pun menyetujui tindakan operasi dengan memotong setengah lidah Paisley.

dok. Dailymail Kondisi Paisley setelah operasi pemotongan lidahnya yang terlalu besar.
Akhirnya, operasi pertama dilakukan dengan mengurangi bagian lidah yang berlebihan. Namun, lidahnya tumbuh dengan cepat dan kembali menjulur keluar dari mulutnya.

Kemudian, sekitar 6 bulan lalu, Paisley menjalani operasi kedua untuk kembali mengurangi lidahnya. Tim dokter berharap, ini adalah operasi terakhir untuk Paisley.

Kini, Paisley sudah berusia 16 bulan. Operasi tersebut berhasil membuat Paisley bisa mengembangkan senyumnya dan makan seperti biasa. Paisley juga mulai belajar mengucapkan kata-kata.

"Bisa melihat senyumnya benar-benar kebahagiaan besar bagi kami dan sekarang dia juga tidak mengalami kesulitan makan," kata sang ibunda.

Namun, anak dengan sindrom ini berisiko 7-25 persen terkena kanker. Untuk deteksi dini perkembangan tumor maupun kanker, Paisley akan rutin menjalani tes darah dan ultrasound setiap tiga bulan sekali hingga usianya 8 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com