Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2016, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Serat pangan saat ini sudah dianggap sebagai pangan fungsional karena mengonsumsi cukup bahan pangan ini dapat membuat tubuh lebih sehat. Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna, konsumsi serat juga mencegah penyakit kronik.

Penyakit kronik merupakan penyakit yang tidak terjadi tiba-tiba, melainkan berlangsung lama dan perlahan. Misalnya saja diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau stroke.

Dijelaskan dr.Stella Bella Sp.GK, penyebab utama penyakit kronik adalah karena gaya hidup tidak sehat, seperti kegemukan.

"Obesitas adalah awal berbagai penyakit kronik, terutama obesitas sentral (lemak perut) yang menyebabkan inflamasi dan mengganggu sensitivitas insulin, dan berakhir pada diabetes," kata Stella dalam acara media edukasi bertajuk Asupan Buah dan Sayur Sejak Dini, Cegah Penyakit Kronik yang diadakan oleh Vegie Fruit Premium di Jakarta beberapa waktu lalu.

Terkait gaya hidup dan pola makan yang sehat, serat memiliki peran yang besar. Dalam tumpeng gizi, serat yang banyak terkandung di buah dan sayur, ada di tingkat kedua untuk porsi yang harus diperbanyak setelah karbohidrat.

"Dalam sehari minimal mengonsumsi 4-5 porsi buah dan sayur. Jumlahnya dibagi-bagi dalam tiga kali makan besar dan dua kali camilan," papar dokter dari RS Mitra Keluarga Bekasi Timur ini.

Konsumsi serat yang cukup juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Tanpa adanya serat dalam makanan, maka semua lemak akan diserap. Sebaliknya, jika ada serat maka kolesterol akan diikat oleh serat dan masuk ke usus besar untuk dibuang.

Serat larut tersebut, menurut Stella, akan menarik Kolesterol dari makanan yang dicerna di usus. Serat jenis ini juga memapu mengurangi jumlah empedu yang diserap di usus halus dan akan dikeluarkan dengan feses.

"Karena lemak yang diserap sedikit, liver kita akan membuat empedu lagi. Tubuh kita menggunakan Kolesterol atau lemak untuk membuat empedu. Makin banyak empedu dibuat liver, makin banyak Kolesterol ditarik dari darah," katanya.

Memperbanyak serat juga direkomendasikan untuk menjaga kestabilan gula darah.

“Makanan kaya gula sangat cepat meningkatkan kadar gula, berbeda dengan serat di mana kadar gula akan naik perlahan sehingga tidak mudah lapar dan gula darah lebih stabil sehingga mencegah diabetes dalam jangka panjang,” jelas Stella.

Kompas.com/Lusia Kus Anna Diskusi media tentang kebutuhan serat pangan harian yang diadakan oleh Vegie Fruit Premium di Jakarta.
Kebutuhan

Kebutuhan serat harian orang Indonesia adalah sekitar 10-13 gram untuk orang yang kebutuhan 1000 kalori/hari, dan 30 gram dalam 2.100 kalori.

Jumlah serat itu bisa dipenuhi dari sayur dan buah-buahan, biji-bijian, atau produk lain yang mengandung serat.

Dalam rangka meningkatkan konsumsi sayur & buah, PT Kalbe Farma Tbk mengeluarkan varian terbaru jus sari sayur dan sari buah, Vegie Fruit Premium.

Arwin Hutasoit selaku Group Brand Manager Beverages PT Kalbe Farma Tbk., menjelaskan produk tersebut menyasar konsumen kategori kelompok yang sudah sadar pentingnya buah dan sayuran dan ingin membeli produk berkualitas dan alami.

"Kelebihan produk yang merupakan kombinasi sayur dan buah ini mengandung serat dan tinggi vitamin A dan C. Produk ini juga tanpa bahan pewarna dan pemanis buatan," ujar Arwin.

Ia menambahkan, Vegie Fruit Premium dikemas dengan teknologi UHT yang menjamin nutrisi dan kesegaran produk tetap terjaga meski tidak menggunakan bahan pengawet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com