Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2016, 21:17 WIB

KOMPAS.com - Mandi air hangat memang dapat merilekskan dan menghangatkan tubuh. Sayangnya, kebiasaan mandi air hangat dapat menurunkan kesehatan kulit.

Dermatologis Dendy Engelman, MD, menjelaskan, guyuran air hangat dapat membuat kelembaban kulit menjadi berkurang drastis, terutama saat usia Anda sudah memasuki 35 tahun ke atas.

“Karena air hangat dapat menghilangkan lipid dari permukaan kulit Anda, kelembaban menjadi bocor keluar dan kulit menjadi kering.”

Saat kulit menjadi kering, maka risiko kulit retak, mudah terbakar saat terpapar matahari, hingga peradangan akan semakin tinggi.

Terutama jika Anda tak membiasakan diri untuk menghidrasi kulit dengan losion pelembab sesaat setelah mandi air hangat, kebiasaan itu dapat memiliki konsekuensi besar bagi kesehatan kulit.

Namun, Dr Engelman menegaskan, ini tak sekadar memberikan losion pelembab pada kulit. “Waktu pemberian losion pelembab harus diperhatikan, yaitu sesegera mungkin setelah Anda mandi sehingga tubuh mendapatkan kelembaban yang optimal karena pori-pori masih terbuka lebar,” katanya.

Selain mengoleskan losion pelembab, hal lain yang sebaiknya tidak dilupakan ialah rutin mengelupas kulit mati dengan spons halus atau lulur. Dr Engelman mengatakan, langkah ini dapat membantu losion pelembab lebih mudah menembus ke dalam kulit.

"Langkah itu membantu losion pelembab untuk menembus dalam ke kulit, mengunci minyak alami, dan membantu dalam memperbaiki jaringan yang rusak," jelasnya.

Selain langkah tadi, Dr Engelman juga memiliki beberapa tips lain untuk kulit yang lebih sehat, yaitu dengan minum banyak cairan, terutama air.

Konsumsi makanan dengan kandungan omega-3 dan omega-6, yang membantu meningkatkan fungsi hidrasi pada kulit Anda. Ia juga menyarankan Anda untuk tidak sering mandi air hangat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com