Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berasal dari Makhluk Hidup, Ini Keunggulan Obat Biosimilar

Kompas.com - 21/12/2016, 09:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

CIKARANG, KOMPAS.com - Obat biosimilar merupakan pengembangan produk biologi yang berasal dari makhluk hidup berupa jaringan, sel, DNA, atau protein. Obat produk biologi dinilai memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan obat-obatan kimia.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan mengungkapkan, salah satu keunggulan obat biosimilar adalah sangat minim efek samping.

"Produk biologi ini karena molekulnya ini adalah umumnya molekul yang ada dalam tubuh kita, jadi efek sampingnya relatif kecil," ujar Direktur Pengembangan Bisnis PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan dalam temu media di Gedung PT Kalbio Global Medika, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (20/12/2016).

Obat biosimiliar juga akan lebih mudah dicerna, karena tidak melalui pengembangan sintesis kimia seperti obat generik. Bahkan, dapat lebih ampuh mengatasi beberapa penyakit kronis.

Djohan mengatakan, obat biosimilar yang mulai banyak dikembangkan saat ini adalah untuk pengobatan kanker, penyakit darah, hepatitis, hingga diabetes.

Djohan mencontohkan, pasien kanker selama ini umumnya mendapatkan pengobatan kemoterapi dengan efek samping yang luar biasa. Dengan adanya obat biosimilar antibodi monoklonal, pasien bisa mendapatkan pengobatan kanker yang minim efek samping.

PT Kalbe Farma sendiri, melalui PT Kalbio Global Medika, saat ini tengah mengembangkan erythropoetin (EPO).

Erythropoetin adalah obat biosimilar untuk memicu produksi sel darah merah (eritrosit) di sumsum tulang. "Ini dibutuhkan untuk orang-orang yang anemia karena hemodialisis atau cuci darah," ujar Djohan.

Selain itu, PT Kalbio Global Medika yang sudah memiliki pabrik obat biosimilar di Cikarang ini juga akan mengembangkan biosimilar GCSF. Obat produk biologi tersebut untuk berfungsi untuk pembentukan sel darah putih.

Obat tersebut bisa dimanfaatkan oleh pasien kanker." Biasanya kalau di kemoterapi, sel darah putih rusak, jadi harus diganti," jelas Djohan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com