Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Hamil? Tak Perlu Terburu-buru Program Bayi Tabung

Kompas.com - 09/01/2017, 13:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Ribuan wanita di Inggris menjalani program bayi tabung, padahal sebenarnya tak perlu. Mereka sejatinya mampu hamil secara alami.

Hampir separuh pasangan disebut infertil setelah setahun tak berhasil hamil. Padahal studi-studi membuktikan mereka dapat hamil dalam dua tahun jika terus mencoba.

Namun, banyak di antara mereka yang panik dan rela mengeluarkan banyak uang untuk program bayi tabung, karena mereka percaya mereka punya masalah kesehatan dan memerlukan pengobatan. Begitu yang didengar dari konferensi British Fertility Society.

Prof. Siladitya Bhattacharya dari University of Aberdeen mengatakan, masalahnya banyak pasangan memulai membentuk keluarga "sesuai keinginan."

Program bayi tabung dapat membantu pasangan yang punya masalah infertilitas dengan penyebab tak jelas, untuk wanita di atas 40 tahun.

Namun banyak pasangan rela menghamburkan uang dan waktu, mengonsumsi banyak obat untuk menstimulasi ovarium dan pengobatan invasif, padhal mereka dapat hamil secara alami tanpa perlu ke dokter.

Dalam konferensi di Ediburgh, Prof Bhattacharya mengatakan,"Bukti efektivitas bayi tabung pada pasangan yang bermasalah dengan kesuburan dapat diuji, karena jika Anda melihat pengobatan baru yang tersedia dengan data ini, kami akan ragu menyebut pengobatan ini yang dibutuhkan Anda."

Satu studi terhadap pasangan-pasangan infertil dari jurnal Human Reproduction pada 2010 ditemukan sedikitnya 13 persen memiliki bayi berkat program bayi tabung. Banyak di antara pasangan itu yang hamil secara alami atau mengikuti pengobatan lain.

Studi lain dari Belanda membuktikan, sebanyak sepertiga pasangan memiliki kesempatan baik hamil memilih program bayi tabung padahal tak perlu.

"Ada kepercayaan besar bahwa "tombol" reproduksi bisa dimatikan dengan kontrasepsi dan dihidupkan kembali sesuai keinginan. Karena pencegahan kehamilan dapat terjadi sesuai keinginan, konsekuensinya kehamilan pun dapat terjadi sesuai keinginan," kata Bhattacharya.

Pasangan-pasangan yang tak mampu hamil setelah mencoba selama 12 bulan dikategorikan memiliki masalah infertilitas dengan penyebab tak dapat dijelaskan.

Banyak di antara mereka terburu-buru punya anak, kendati panduannya harus menunggu dua tahun sebelum mencari pengobatan.

Ahli dari Aberdeen fertility itu menambahkan,"Kehamilan, seperti halnya percabangan ilmu kedokteran lain, ketika Anda sakit, dibutuhkan pengobatan sehingga akan jadi sangat-sangat kontra intuitif jika membantah hal ini."

Ia pun meminta bukti lebih banyak bahwa program bayi tabung lebih baik dari tak melakukan apa-apa.

Namun bayi tabung lebih efektif untuk pasangan yang tak berhasil memakai clomifene, yaitu obat yang digunakan untuk menstimulasi ovulasi atau inseminasi intra-uterine yang memisahkan sperma bergerak cepat.

"Penting bagi kita untuk tak melakukan program bayi tabung, obat atau intervensi yang tak perlu. Opsi pertama haruslah membantu pasangan mendapatkan kehamilan alami kecuali ada bukti jelas diperlukan intervensi," kata Prof. Geeta Nargund, direktur medis Create Fertility.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com