Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2017, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Mengompol memang termasuk hal yang normal dalam perkembangan usia anak, namun pada anak usia sekolah atau di atas umur 7 tahun kebiasaan itu bisa disebabkan oleh faktor medis dan psikologis.

Mengompol atau nocturnal enuresis, dialami sekitar 1 dari 8 anak usia sekolah. Angkanya akan terus turun seiring usia anak, tetapi 1 dari 20 anak berumur 10 tahun masih mengompol, dan sekitar 1-2 persen anak masih berjuang mengatasi kebiasaannya mengompol sampai berumur 15 tahun.

Bagi kebanyakan anak, penyebabnya adalah faktor saraf. Otak anak tidak mengirimkan sinyal ke kandung kemih untuk menahan urine saat tidur. "Secara refleks, tubuh malah mengosongkan kandung kemih saat ia tidur, sama seperti saat masih bayi," kata Howard Bennett, penulis buku Waking Up Dry.

Faktor genetik juga berperan. Sekitar tiga dari empat anak yang saudara, orangtua, paman, atau sepupunya, juga masih mengompol saat usia sekolah, biasanya akan mengalaminya juga.

Terkadang, mengompol juga dapat dipicu oleh faktor psikologis, misalnya perceraian orangtua, kelahiran adik, atau ada masalah di sekolah.

Pengaruh

Kebiasaan mengompol dapat menyebabkan rasa frustasi pada anak yang mulai beranjak besar. Hal itu dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Orangtua seharusnya memahami masalah ini dan bukannya menghukum atau mempermalukan anak.

Jelaskan pada anak bahwa masalah mengompol juga dialami banyak anak lain. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, beri pengertian perkembangan saraf apa yang sedang terjadi pada tubuhnya.

"Orangtua bisa menjelaskan bahwa ketika tidur, otak tidak dapat mengontrol kandung kemih. Jadi, mengompol ini bukan sengaja dilakukan karena masih seperti bayi. Semakin besar, anak tidak akan mengompol lagi," kata Lawrence Balter, psikolog.

Untuk mengurangi frekuensi mengompol, ajak anak membatasi konsumsi makanan yang mengandung banyak garam, gula, serta kafein. Selalu biasakan anak untuk buang air kecil sebelum tidur.

Meski jarang, tapi mengompol juga dapat disebabkan oleh infeksi pada kandung kemihnya. Selain itu, sulit buang air besar juga menyebabkan fungsi kandung kemih terganggu. Untuk memastikannya periksakan ke dokter.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com