Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2017, 11:45 WIB

KOMPAS.com - Bermain lompat-lompatan di atas trampolin saat ini sedang banyak digemari oleh warga Jakarta dan sekitarnya, terbukti dengan dibukanya beberapa wahana trampolin baru. Salah satunya Jumped Trampoline Fit Club di Summarecon Serpong, Tangerang Selatan.

Berbeda dengan wahana trampolin lainnya, Jumped merupakan sebuah klub kebugaran yang menyasar orang dewasa.

"Di Indonesia wahana trampolin lebih dipersepsikan sebagai playground untuk bermain, namun kami berbeda karena ingin memperkenalkan trampolin sebagai kegiatan olahraga yang fun," kata Faiby Jauw Kartadinata, Chief Marketing Officer Jumped Trampoline Fit Club, dalam acara konferensi pers di Scientia Park Serpong (13/1/2017).

Ia menambahkan, berolahraga di trampolin bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan sehingga tidak terasa seperti sedang berolahraga.

Untuk mendapatkan manfaat kebugaran, anggota Jumped Trampolin Fit Club dapat mengikuti sesi latihan dengan pelatih. "Setiap pelatih akan mengawasi 6 orang dan satu area trampolin hanya untuk satu orang sehingga aman," ujarnya.

Di atas trampolin, kita tidak hanya melompat, tapi juga melakukan berbagai latihan otot, mulai dari push up, sit up, plank, dan masih banyak lagi. Latihan yang diajarkan oleh pelatih kebugaran akan memenuhi unsur kardio, kekuatan, keseimbangan dan kelenturan.

Kompas.com/Lusia Kus Anna Klub kebugaran di Jumpad Trampoline Fit Club menyasar orang dewasa.
Greg Roe, Spesialis Akrobatik dan Trampolin dari Kanada, yang ditunjuk sebagai Program Advicer Jumped Trampoline Fit Club, menjelaskan olahraga trampolin harus dilakukan dilakukan dengan standar keamanan khusus. Untuk mendapatkan manfaatnya sebaiknya dilakukan secara rutin.

Greg mencontohkan beberapa gerakan, seperti push up di atas trampoline. “Saat kita melakukan gerakan di atas permukaan yang tidak stabil, kita tidak hanya menggunakan ototbesar, tapi juga otot-otot kecil di sekitarnya,” ujar Greg. Ini membuat penggunaan otot lebih efektif, dan membentuk otot lebih baik.

Dr.Grace Tumbelaka, spesialis kedokteran olahraga, mengatakan olahraga trampolin termasuk jenis latihan low impact  karena alasnya yang empuk sehingga aman dari risiko cidera.

"Sama seperti pada setiap latihan olahraga, saat di trampolin badan juga harus siap betul, jadi perlu pemanasan, peregangan, pendinginan, peregangan lagi. Khusus trampolin, tahap awal memerlukan keseimbangan yang cukup," kata Grace.

Untuk menghindari cidera, Greg mengingatkan bahwa latihan trampolin harus dimulai secara bertahap dari yang dasar baru meningkat .

"Selama pengalaman saya di trampoline 20 tahun, tidak pernah ada kejadian cidera bila mengikuti aturan ini,” tutur Greg.

Cidera bisa terjadi bila seseorang langsung loncat ke tahap yang lebih advance. Trampoline terlihat mudah, tapi ada atruan yang perlu ditaati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com