Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Ungkap Rahasia di Balik Karya Pablo Picasso

Kompas.com - 18/02/2018, 19:08 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa melihat karya-karya Pablo Picasso dapat membuat kita bingung. Tak ingin berdiam diri dalam kebingungan, para peneliti kemudian mempelajari karya-karya seniman besar tersebut.

Para peneliti menggunakan sinar-X untuk mengungkap rahasia dibalik lukisan dan patung dari seniman beraliran kubisme tersebut.

Para peneliti yang berasal dari Northwestern University, AS ini melacak komposisi logam dalam 5 patung perunggu. Tim ini kemudian menemukan sebuah lokasi pengecoran spesifik pada era Perang Dunia II di Paris.

Tak hanya itu, tim lain juga mengungkap sebuah lukisan tersembunyi miliki astis tersebut. Lukisan yang dimaksud adalah La Misereuse Accroupie.

Baca juga: Seni Lukis Kontemporer Sudah Ada sejak Abad Ketiga

"Kami dapat memberikan sejarah seni yang lebih lengkap yang diperkuat oleh temuan ilmiah," ungkap Francesca Casadio, Direktur Eksekutif Konservasi dan Ilmu Pengetahuan di Institut Seni Chicago dikutip dari Gizmodo, Sabtu (17/02/2018).

Picasso diketahui melukis lukisan yang saat ini dipamerkan di Art Gallery of Ontario tersebut pada tahun 1902.

Para peneliti kemudian menggunakan teknik non-invasif yang disebut spektroskopi fluoresen x-ray untuk menganalisis lukisan tersebut. Hasilnya, ternyata Picasso tidak melukis di kanvas kosong, melainkan di atas lukisan pemandangan lain.

Ini membuat dalam lukisan tersebut seolah-olah ada pemandangan. Anda bisa melihat pemandangan tersebut dengancara memutar lukisan sekitar 90 derajat ke kiri.

Picasso juga membuat perubahan pada lukisan tersebut di tengah jalan. Dia melukis lengan wanita tersebut tapi kemudian menutupinya dengan jubah.

Sedangkan di tim lain, dengan metode yang sama mampu mengetahui lokasi pengecoran gips patung perunggu Picasso berasal. Hasilnya ditemukan bahwa logam tersebut berasal dari seniman kolaborator Picasso bernama Emile Robecchi yang memiliki pengecoran di selatan Paris sekitar tahun 1941-1942.

Kedua temuan tersebut menegaskan bahwa fisika partikel dan seni ternyata berjalan beriringan.

Baca juga: Robot Sudah Mulai Membuat Seni, Adakah yang Tersisa bagi Manusia?

Namun yang paling menarik dari kedua temuan tersebut adalah pengungkapan tentang karya Picasso sendiri.

"Jika ada sesuatu yang harus diapresiasi dari temuan ini adalah bagaimana seniman berwawasan luas," kata Julio Ottino, dekan dari Sekolah Teknik dan Ilmu Terapan McCormick di Nortwestern University.

"Mereka akan menggunakan segala yang mereka miliki. Mereka tahu bagaimana mengoperasikannya meski dengan kendala," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gizmodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com