Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2020, 08:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Bau ketiak bisa meruntuhkan kepercayaan diri sebagian orang.

Bau tersebut pasalnya dapat mengganggu kenyamanan orang lain di sekitar.

Tak hanya itu, bau ketiak bisa menjadi dasar penilaian pada seseorang yang tak bisa menjadi kebersihan diri.

Melansir Health Line, penyebab bau ketiak adalah bakteri yang memecah protein di keringat dan mengubahnya menjadi zat asam.

Baca juga: 3 Cara Mudah Mengatasi Mata Merah

Saat tubuh memanas, kelenjar ekrin di kulit secara normal melepaskan keringat untuk mendinginkan tubuh.

Keringat yang dikeluarkan tubuh tersebut pada dasarnya tidak memiliki bau siginifikan, sampai bakteri di kulit mulai memecahnya.

Ketiak adalah salah satu bagian tubuh dengan konsentrasi kelenjar apokrin yang besar, sehingga lebih rentan mengeluarkan bau tidak sedap.

Kelenjar apokrin bekerja terutama di bawah tekanan, mengeluarkan cairan yang tidak berbau.

Cairan ini mulai menimbulkan bau ketika bersentuhan dengan bakteri pada kulit.

Kelenjar-kelenjar ini diketahui tidak mulai bekerja sampai masa pubertas, itulah mengapa biasanya bau ketiak mulai muncul saat seseorang mulai menginjak usia remaja.

Melansir Medical News Today, penyebab bau ketiak tak hanya berasal dari keringat yang bercampur bakteri.

Bau ketiak juga bisa disebabkan oleh makan makanan dan minuman tertentu, konsumsi obat-obatan jenis tertentu, atau adanya gangguan kesehatan.

Jika mengalami masalah ini, Anda tak perlu memusingkan bagaimana cara menghilangkan bau ketiak yang mengganggu.

Baca juga: 9 Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat

Beragam cara sederhana bisa ditekuni untuk mengendalikan bau ketika tidak sedap.

Melansir Buku Beautyclopedia (2019) oleh ©GO DOK, berikut ini cara menghilangkan bau ketiak tidak sedap:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com