Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipertermia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 05/08/2020, 06:04 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Istilah hipotermia mungkin bukan hal yang asing lagi di telinga Anda.

Yah, hipotermia merupakan kondisi yang terjadi saat suhu tubuh menurun drastis hingga mengancam nyawa.

Sebaliknya, suhu tubuh yang terlalu tinggi juga bisa membahayakan nyawa, di mana kondisi ini dikenal dengan istilah hipertemia.

Hipertermia terjadi ketika sistem pengaturan panas tubuh tidak bisa beradaptasi dengan panas di lingkungan.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertemia ketika suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius.

Baca juga: Sering Terlihat Sama, Begini Beda Demam Biasa dan Alergi

Faktor risiko

Orang yang bekerja di lingkungan yang sangat panas atau terpapar panas tinggi besar risikonya mengalami hipertermia.

Kondisi kesehatan tertentu juga dapat memicu hipertermia, seperti obat jantung dan tekanan darah tertentu yang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menurunkan suhu melalui keringat.

Orang yang melakukan diet rendah sodium untuk membantu mengelola tekanan darah tinggi juga rentan terserang hipertermia.

Beda hipertermia dan demam

Demam biasanya terjadi karena adanya infeksi virus atau bakteri. Saat bakteri atau virus tersebut mencoba masuk ke tubuh, bagian otak yang mengatur suhu tubuh atau hipotalamus akan meningkatkan panas agar virus dan bakteri tersebut mati.

Kondisi inilah yang bisa memicu demam. Ketika infeksi menghilang, hipotalamus akan mengatur ulang suhu tubuh agar kembali normal.

Sedangkan pada penderita hipertemia, tubuh tidak bisa menyesuaikan diri dengan panas lingkungan. Alhasil, suhu inti tubuh meningkat dan menyebabkan berbagai gejala hipertemia.

Gejala

Hipertermia bisa memicu berbagai gejala berikut:

  • emosi tidak terkontrol
  • kebingungan
  • gangguan koordinasi
  • kulit memerah
  • keringat berkurang
  • pusing
  • mual
  • tubuh melemah
  • kelelahan
  • nadi melemah atau cepat.

Ketika tanda-tanda ini muncul kita harus segera melakukan hal berikut:

  • menuju ke lokasi yang sejuk
  • minum air atau minuman mengandung elektrolit
  • mandi air dingin atau menempatkan kantong es di bawah lengan.

Baca juga: 7 Manfaat Secang untuk Kesehatan

Cara mencegah hipertermia

Langkah pertama untuk mencegah hipertermia adalah engenali risiko dalam bekerja atau beraktivitas dalam kondisi yang sangat panas.

Ketika lingkungan tempat kita beraktivitas sangat panas, kita harus melakukan langkah pencegahan berikut:

  • beristirahat sejenak di tempat teduh atau di lingkungan ber-AC
  • menjaga asupan cairan tubuh
  • kenakan pakaian yang ringan dan berwarna terang saat berada di luar ruangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com