Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2020, 12:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Dapur tempat kita mengolah makanan merupakan tempat paling mengandung kuman berbahaya di rumah kita.

Ahli mikrobiologi dari University of Arizona juga berkata dapur yang menjadi "jantung" rumah juga bisa menjadi tempat utama kuman dan bakteri bersarang.

Akibatnya, makanan yang kita olah bisa saja terkontaminasi dan menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Cleveland Clinic juga telah mengidentifikasi item dapur yang seringkali menjadi tempat bersarang kuman dan bisa mengontaminasi makanan.

Baca juga: 3 Alasan Minyak Sayur Buruk untuk Kesehatan

Berikut item dapur yang paling mengandung kuman:

1. Handuk kain

Sama seperti spons, handukkain adalah barang yang paling mengandung kuman di dapur.

Item ini seringkali digunakan untuk membersihkan meja usai memasak hingga mencuci tangan.

Menurut pakar penyakit menular Susan Rehm, salah satu cara terbaik untuk mencegah kontaminasi silang di dapur adalah dengan menggunakan handuk kertas.

Penelitian juga menunjukkan salmonella tumbuh pada kain yang disimpan semalaman, bahkan setelah dicuci dan dibilas di wastafel.

"Untuk meminimalkan risiko kontaminasi, gunakan handuk kertas atau gunakan kain bersih yang baru setiap kali membersihkan permukaandapur," ucap Rehm.

Selain itu, pastikan untuk mencuci handuk dengan pemutih atau disinfektan sebelum digunakan kembali.

2. Keran wastafel, lemari es, pegangan oven, dan tempat sampah

Keran wastafel, lemari es, pegangan oven, dan tempat sampah menjadi area yang paling sering bersentuhan dengan bakteri.

Selama menyiapkan makanan, bakteri dalam makanan bisa menyebar ke benda-benda tersebut dan berpotensi menyebabkan penyakit.

Bakteri yang sering ditemukan di dapur antara lain E.coli, salmonella, shigella, campylobacter, norovirus, dan hepatitis A," ucap Rehm.

E. coli dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan benda, salmonella dapat bertahan sekitar empat jam, dan hepatitis A dapat bertahan selama berbulan-bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com