Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Kenapa Harus Pakai Masker Meski Sudah Divaksin

Kompas.com - 08/10/2021, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com- Ketika sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis penuh, banyak orang berpikir bisa kembali hidup normal seperti sebelum pandemi menyerang.

Faktanya, virus Corona masih ada dan kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan seperti rutin cuci tangan, menjaba jarak, dan memakai masker saat beraktivitas.

Mendapatkan vaksin Covid-19 bukan berarti kita bisa meninggalkan protokol kesehatan.

Sampai pandemi ini dinyatakan benar-benar berakhir, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan.

Baca juga: Erosi Gigi

Pentingnya Protokol Kesehatan

Menurut pakar penyakit menular Kristin Englund, vaksinasi tidak serta merta membuat kita bisa kembali ke kehidupan semula sampai tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity.

"Pemakaian masker dan physical distancing tetap diperlukam," ucap dia.

Meski demikian, aturan CDC mengatakan bahwa orang yang sudah mendapat vaksin lengkap dapat berkumpul dengan aman di dalam ruangan, dalam pertemuan kecil dengan orang lain yang juga sudah memdapat vaksin lengkap, tanpa memakai masker.

Namun, mereka harus terus memakai masker dan menjaga jarak fisik saat berada di ruang publik.

Mereka yang divaksinasi lengkap juga harus terus menghindari pertemuan dengan orang yang belum mendapat vaksin atau berisiko tinggi.

"Vaksin tentu saja merupakan langkah yang benar tapi kita belu, terbebas dari pandemi," ucap Englund.

Baca juga: 5 Penyakit yang Menyerang Gangguan Pencernaan

Alasan tetap memakai masker

Agar Anda tetap patuh pada protokol kesehatan, berikut alasan harus memakai masker meski sudah mendapat vaksin:

1. Vaksin tidak memberikan perlindungan 100 persen

Meskipun sangat efektif, vaksin hanya menawarkan perlindungan 94 hingga 95 persen.

Masih ada 5 persen kemungkinan untuk terpapar Covid-19. Karena itu, kita tetap harus berhati-hati.

2. Perlu waktu agar vaksin bisa bekerja efektif

Anda tidak akan mencapai tingkat efektivitas hampir 95 persen hingga dua minggu setelah dosis kedua.

Setelah dosis pertama, Anda hanya mendapatkan respons imun. Selama proses tersebut masih ada kemungkinan kita terpapar Covid-19.

3. Orang yang sudah divaksin masih bisa menularkan virus

Vaksin mencegah penyakit, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah vaksin juga mencegah penularan.

Para ahli khawatir bahwa orang yang divaksinasi masih dapat terinfeksi tanpa gejala dan kemudian menularkannya kepada orang lain yang belum divaksinasi.

Sejak pandemi merebak hampir setahun lalu, para ahli mengkhawatirkan silent spreader alias mereka yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala.
Jika orang yang divaksinasi tidak memakai masker sampai tercipta herd immunity, mereka dapat menyebabkan virus terus beredar.

Mendapatkan vaksinasi hanya membuat Anda terhindar dari gejala parah saat terinfeksi.
Karena itu, protokol kesehatam tetap diperlukan untuk melindungi orang sekitar kita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com