Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pijat Refleksi Lancarkan Aliran Darah

Kompas.com - 08/06/2010, 10:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jasa pijat refleksi kini ibarat jamur di musim penghujan. Di Jakarta dan sekitarnya, Anda bisa dengan mudah menjumpai tempat yang menawarkan jasa pelemas otot ini. Bahkan, banyak yang membuka usaha jasa pijat refleksi ini di pusat-pusat perbelanjaan.

Menjamurnya tempat pijat refleksi tak lepas dari kebutuhan warga kota. Maklum, hidup di kota-kota besar seperti Jakarta yang sumpek gampang membuat badan letih. Selain beban pekerjaan kantor, lalu-lintas yang macet juga bisa membuat saraf tubuh menjadi tegang. Apalagi kalau Anda tergolong jarang berolahraga secara teratur. Akibatnya, stamina tubuh pun menjadi tidak fresh alias gampang loyo. Kalau sudah begini, pergi ke tempat pijat refleksi bisa menjadi solusi yang tepat.

Selain memberikan kebugaran jasmani, pijat refleksi juga bisa membuat daya tahan tubuh tetap prima. "Sehingga badan tetap sehat dan tidak gampang sakit," kata Bambang Wahyudi, pakar pijat refleksi dan terapi holistik.

Menurut Bambang, pijat refleksi bisa membuka simpul-simpul saraf pembuluh darah. Terbukanya simpul saraf akan membuat aliran darah menjadi lebih lancar. Pembuluh darah itu meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.

Dengan refleksi, aliran darah pada pembuluh nadi akan berjalan lebih lancar. Aliran darah ini membawa darah bersih dari jantung ke jaringan tubuh. Darah bersih tersebut mengandung makanan yang dibutuhkan jaringan tubuh.

Sementara, pembuluh balik akan membawa sisa-sisa metabolisme yang tertinggal di jaringan tubuh ke jantung untuk diproses. "Keseimbangan tubuh menjadi lebih mantap, kadar-kadar dalam darah pun akan normal," kata Tomi Hardjatmo, pakar saraf dan akupuntur Rumah Sakit Sint Carolus, Jakarta.

Dengan begitu, berbagai penyakit akibat peredaran darah yang tidak lancar bisa disembuhkan. Misalnya, sakit kepala, depresi, asma, hingga sindrom pra menstruasi. Caranya, hanya dengan memijat pada titik-titik saraf tertentu yang berada di telapak kaki. "Pasien saya banyak yang sembuh," ujar Bambang.

Mencegah penyakit kronis Selain itu, pijat refleksi juga mampu mencegah munculnya penyakit kronis. Sebab, lewat pijat refleksi, akan ketahuan organ-organ dalam tubuh yang bermasalah, seperti hati, ginjal, limpa, paru-paru, jantung, dan pankreas.

Organ-organ itu berhubungan dengan saraf di telapak kaki. Telapak kaki bagian atas, misalnya, berhubungan dengan dada dan paru-paru. Jika seseorang merasakan sakit saat pemijatan pada saraf tersebut, berarti ada yang tak beres dengan paru-parunya.

"Pijatnya hanya pelan, tapi sakitnya luar biasa. Kami akan menyarankan agar yang bersangkutan segera cek kesehatan ke dokter," kata Mohammad Zaenal Mahasin, pemilik Omah Refleksi.

Selain itu, biasanya ada tanda-tanda khusus lain yang bisa diketahui oleh si terapis atau pemijat. Pada saraf yang dipi jat, terapis akan menemukan semacam gumpalan seperti pasir. "Kalau normal, titik saraf itu akan terasa halus, tapi kalau ada yang sakit, rasanya berbeda," kata Zaenal. (Adi Wikanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau