Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kontaminasi Bakteri pada Telur

Kompas.com - 20/08/2010, 10:26 WIB

KOMPAS.com Telur merupakan salah satu sumber pangan dengan kandungan protein dan nutrisi esensial yang dibutuhkan manusia. Namun, di balik penampilan kulit yang tampak mulus, telur ternyata mudah rusak akibat bakteri, antara lain oleh bakteri salmonela.

Baru-baru ini ribuan orang di Amerika Serikat dilaporkan terjangkit penyakit akibat wabah salmonela setelah mengonsumsi telur. Salmonela sendiri bisa menyebabkan diare, kram perut, dan demam dalam jangka waktu 8-72 jam pasca-mengonsumsi telur yang tercemar bakteri.

Kontaminasi salmonela dalam telur bisa terjadi lewat berbagai cara. Salah satunya adalah kontaminasi tinja yang mengandung bakteri pada kulit telur. Bakteri salmonela terdapat dalam saluran pencernaan serta tinja hewan dan manusia yang terinfeksi bakteri. Bakteri ini bisa berpindah ketika ayam menduduki tinja tersebut.

Sebenarnya sudah ada standar pemeriksaan kulit telur di peternakan untuk mencegah agar telur yang terkontaminasi bakteri tidak masuk ke pasaran. Namun, salmonela bisa tersembunyi di dalam ovarium ayam betina yang sehat sehingga bisa menularkan bakteri, bahkan sebelum ayam bertelur.

Menurut Rob Gravani, ahli ilmu pangan dari Cornell University, bakteri salmonela bisa mencemari semua jenis ayam. Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa telur yang dijual dengan label "organik" atau "natural" mengandung lebih sedikit bakteri.

Salah satu cara untuk mencegah penularan salmonela adalah tidak mengonsumsi telur yang masih setengah matang atau mentah karena proses pemasakan bisa membunuh bakteri. Suhu pemasakan yang disarankan minimal 71 derajat celsius. Hal ini penting, mengingat agak sulit untuk menilai dari luar apakah telur yang kita beli bebas bakteri atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com