Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untung Rugi Pakai "Microwave"

Kompas.com - 30/12/2010, 14:36 WIB

KOMPAS.com - Selain memasak lebih praktis, microwave dapat membuat bahan pangan yang dimasak menjadi lebih menyehatkan. Namun, perlu dicermati juga cara memasak yang bisa menurunkan kandungan gizi dan membahayakan kesehatan.

Filosofi dibuatnya microwave memang bertujuan untuk meringankan pekerjaan manusia. Sosok fisiknya juga sangat menarik. Cara penggunaannya pun mudah. Belum lagi fungsinya yang serba guna.

Pada prinsipnya microwave mempunyai cara kerja yang tak jauh berbeda dengan oven biasa. Bedanya, bila oven biasa menggunakan api, microwave menggunakan gelombang mikro sebagai sumber panas. Gelombang mikro adalah gelombang radio frekuensi tinggi yang dihasilkan dari tabung elektronik yang disebut magnetron.

Dari magnetron ini gelombang mikro akan memasuki area pemasakan melalui celah terbuka pada bagian atas oven. Alat ini dilengkapi baling-baling yang berfungsi untuk menyebarkan gelombang mikro secara merata, hingga terjadi keseragaman pemasakan.

Gelombang mikro mempunyai dua karakteristik utama yang sebaiknya kita pahami. Karakteristik pertama, gelombang akan dipantulkan oleh metal atau logam, dan tidak dapat melalui wadah yang terbuat dari logam untuk memanaskan makanan. Karena itu, akan lebih baik bila saat menghangatkan makanan tidak menggunakan bahan yang terbuat dari logam. Wadah kertas, plastik, gelas, dan kayu sangat ideal dimasukkan ke dalam oven gelombang mikro ini.

Karakteristik kedua, gelombang mikro mudah diserap oleh air. Untuk mempercepat proses pemasakan dengan microwave, sebaiknya digunakan air sebagai media.

Kurangi Komponen Gizi

Di balik kepraktisan memasak dengan microwave, beberapa penelitian menunjukkan pemasakan modern ini ternyata dapat mengurangi komponen gizi cukup banyak.

Publikasi pada The Journal of The Science of Food and Agriculture (2003), menunjukkan brokoli yang dimasak dengan microwave kehilangan komponen flavonoid hingga 97 persen, sinapics 74 persen, dan turunan caffeoyl-quinic sebesar 87 persen. Ketiga komponen tersebut berperan penting sebagai antioksidan pada brokoli.

Kehilangan zat gizi memasak dengan microwave lebih tinggi dibandingkan brokoli yang dikukus. Pengukusan brokoli hanya menyebabkan kehilangan 11 persen komponen flavonoid, 0 persen sinapics, dan 8 persen caffeoyl-quinic.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau