Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Kumpul Penderita di RSCM Hilang

Kompas.com - 04/05/2011, 10:35 WIB

Jakarta, Kompas - Penderita dan keluarga penderita talasemia terancam kehilangan tempat berkumpul di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Pusat talasemia di rumah sakit itu, tempat para anggota keluarga dan penderita berkumpul, harus pindah seiring dengan renovasi bangunan rumah sakit.

Hal itu dituturkan Ketua Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) Rinie Amaluddin, Selasa (3/5). Pengurus YTI dan Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI) bersama sejumlah penderita talasemia berkunjung ke kantor Kompas.

Talasemia merupakan bentuk kelainan pada darah yang bersifat keturunan. Sel-sel darah merah penderita talasemia mayor ukurannya lebih kecil daripada sel darah normal dan mudah rusak. Untuk bertahan, mereka harus mengandalkan transfusi darah seumur hidup.

Rinie mengatakan, paling lambat minggu kedua bulan Mei 2011, YTI dan POPTI harus mengosongkan gedung Pusat Thalassaemia. ”Sampai sekarang belum jelas kami harus pindah ke mana,” katanya.

Secara terpisah, Ketua POPTI Ruswandi mengatakan, berbicara talasemia tidak sekadar bidang medis yang menjadi ranah kerja dokter. Aspek psikologi dan sosial yang berkaitan dengan penderita, orangtua, keluarga penderita, dan pihak lain nonmedis perlu diperhatikan. Hal itu mengingat talasemia merupakan gangguan kesehatan seumur hidup. ”Bagi orangtua dan penderita, rumah sakit merupakan rumah kedua sehingga perhimpunan orangtua penderita dan penderita sebaiknya berada di rumah sakit atau sangat dekat dengan rumah sakit,” katanya.

Dalam wadah itu, para penderita dan keluarga berkomunikasi, berbagi informasi, memberikan dorongan serta semangat kepada sesama anggota. Hal itu bisa meningkatkan kualitas hidup penderita.

Tahun 2011, YTI mendapat dana Jaminan Kesehatan Masyarakat Rp 200 miliar. Hal itu dihitung baru cukup untuk 2.000 dari 6.000 penderita talasemia tidak mampu yang tercatat di seluruh Indonesia. Di Jakarta, ada 1.650 penderita dan tiap tahun bertambah 7-8 persen.

Tempat bersama Direktur Utama RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM), Akmal Taher, mengatakan, saat ini seluruh departemen terkait kesehatan anak di RSCM, sebagaimana bagian lain, sedang dibangun untuk mencapai standar akreditasi internasional. Akibatnya, berbagai pelayanan kesehatan anak dipindahkan, termasuk pelayanan medis untuk talasemia.

Bagi keluarga atau orangtua yang mengantarkan anak mereka ke rumah sakit, tentunya akan disediakan ruangan tunggu.

Namun, Akmal mengatakan, RSCM tidak dapat menyediakan kantor khusus bagi berbagai organisasi pendukung selama masa pembangunan. Tempat sementara bagi pelayanan medis selama proses renovasi saja sangat terbatas.

Di gedung yang baru nantinya, kata Akmal, pihaknya tengah memikirkan semacam tempat aktivitas bersama bagi berbagai organisasi pendukung di lingkungan RSCM. Tempat itu bukan berupa kantor khusus untuk masing-masing organisasi, melainkan ruangan yang dapat digunakan bersama-sama oleh berbagai organisasi.

Akmal mengatakan, di RSCM ada setidaknya 20 kantor organisasi pendukung kesehatan, seperti organisasi dokter, yayasan, dan perhimpunan penderita. Dia menghargai keberadaan organisasi-organisasi itu, tetapi juga harus mempertimbangkan keterbatasan tempat di RSCM. ”Di dalam akreditasi internasional juga tidak dipersyaratkan adanya ruang khusus bagi organisasi-organisasi pendukung,” katanya. (INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com