Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ciptakan Albumin dari Beras

Kompas.com - 01/11/2011, 07:40 WIB

Kompas.com - Ilmuwan dari Cina berhasil menciptakan albumin, protein dalam darah manusia, dari beras. Albumin juga dipakai untuk mengatasi luka bakar, syok traumatik, dan penyakit liver.

"Ketika diekstrak dari biji beras, secara fisik dan kimiawi proteinnya setara dengan darah yang diperoleh dari serum albumin manusia (human serum albumin/HSA)," kata peneliti dari National Academy of Sciences.

Penemuan ini merupakan terobosan besar dalam produksi HSA yang biasanya didapatkan dari donor darah manusia. Dalam setahun diperlukan protein darah mencapai 500 ton di seluruh dunia, dan Cina pernah mengalami fase kritis di masa lalu.

Metode penggunaan beras ini ditemukan oleh ilmuwan dari Wuhan University di Cina dan timnya dari National Research Council of Canada dan Center for Functional Genomic di University at Albany, New York, AS.

Pertama-tama, para ilmuwan merekayasa secara genetik biji beras untuk memproduksi kadar HSA yang tinggi. Kemudian mereka memurnikan protein dari biji, dan dikumpulkan sekitar 2,75 gram protein perkilogram beras.

Ketika mereka menggunakan albumin dari beras itu pada tikus yang menderita sirosis hati, hasilnya hampir sama dengan tikus yang diterapi dengan HSA.

"Biji beras ternyata menghasilkan rekombinan HSA yang cost-effective dan aman. Biji beras ini bisa memenuhi kebutuhan dunia akan human serum albumin yang terus meningkat," kata peneliti.

Protein albumin dipakai dalam produksi vaksin dan obat-obatan, juga pasien yang menderita luka bakar serius, shock hemorrhagic dan penyakit liver.

Penggunaan HSA yang berasal dari donor darah juga menimbulkan kekhawatiran akan risiko penularan hepatitis dan HIV.

Meski tampak menjanjikan, para peneliti mengatakan masih akan melakukan riset mendalam mengenai keamanan protein yang berasal dari beras ini sebelum dipakai secara luas pada manusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com