KOMPAS.com - Berkeringat setelah melakukan aktivitas fisik atau olahraga adalah hal yang wajar. Tetapi apa jadinya jika Anda berkeringat justru ketika tidak melakukan aktivitas dan sedang santai?
Jika Anda menderita masalah keringat berlebih, maka Anda tidak sendirian. Sekitar 2 persen dari populasi dunia menderita gangguan yang disebut hiperhidrosis atau istilah kondisi medis untuk berkeringat berlebihan. Ini adalah kondisi di mana beberapa bagian tubuh berkeringat lebih banyak dari kebutuhan fisiologis tubuh.
Umumnya, berkeringat adalah penting dan proses alami pada tubuh. Berkeringat dapat membantu dalam mengendalikan tingkat suhu dan air pada tubuh. Tetapi pada orang yang memiliki hiperhidrosis, mereka cenderung berkeringat berlebihan dari semua bagian tubuh seperti ketiak, tangan, dahi dan wajah.
Penyebab keringat berlebihan dapat bervariasi berdasarkan fungsional, emosional, faktor sosial dan psikologis. Kondisi ini muncul karena sebagian dari sistem saraf simpatik, bagian otonom dari sistem saraf, mengalami peningkatan denyut jantung, tingkat kecemasan dan tekanan darah, sehingga memicu keluarnya keringat.
Meski terlihat sepele, namun Anda harus tetap berhati-hati. Pasalnya, keringat berlebihan dapat memicu komplikasi berbagai penyakit seperti dikuti Mayo Clinic berikut ini :
* Infeksi jamur kuku : Orang dengan keringat berlebihan rentan terhadap berbagai jenis infeksi jamur. Hal ini disebabkan jamur sangat mudah berkembang dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, seperti misalnya keringat di sepatu. Itulah sebabnya mengapa Anda cenderung akan lebih mudah untuk mengalami infeksi pada kuku. Munculnya infeksi kuku umumnya ditandai dengan bintik putih atau kuning di bawah ujung kuku Anda. Infeksi jamur pada kuku dapat membuat kulit kuku menghitamkan dan menebal. Bahkan pada kondisi yang lebih lanjut, kuku bisa copot dan kulit di sekitarnya menjadi merah dan bengkak. Tak jarang, kondisi ini juga menyebabkan sedikit bau tak sedap.
* Infeksi bakteri dan kutil : Hiperhidrosis dapat berkontribusi terhadap infeksi bakteri, terutama di sekitar folikel rambut atau antara jari kaki. Hal ini sangat terkait dengan kemunculan kutil. Bila Anda memiliki hiperhidrosis, mungkin butuh waktu agak lama untuk menghilangkannya. Bahkan ada kecenderungan untuk kambuh.
* Konsekuensi sosial dan emosional : Orang dengan hiperhidrosis biasanya memiliki keringat berlebihan pada telapak tangan dan kaki. Kondisi tak jarang menimbulkan bau tidak sedap yang pada akhirnya secara signifikan berpengaruh pada psikologis, konsekuensi sosial, dan pekerjaan.
* Kondisi kulit lainnya : Kondisi kulit tertentu seperti eksim dan ruam kulit, terjadi lebih sering pada orang dengan hiperhidrosis. Keringat berlebihan juga dapat memperburuk peradangan kulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.